Selebriti

Ketua Umum Komnas Anak Indonesia, Arist Merdeka Sirait, mengungkap putri Nikita,Loli, dalam kondisi tertekan dan minta perlindungan.

• Ria Susilo Wardhani
• Kamis, 31 Mei 2018 - 14:10 WIB

WowKeren - Nikita Mirzani tengah menghadapi masalah yang cukup pelik. Disaat pernikahan dengan Dipo Latief terungkap, Niki justru dikabarkan sedang ribut dengan suaminya itu.

Setelah pengakuan sudah menikah 18 Februari lalu, Niki malah muncul dengan mata bengkak habis menangis. Ia juga menghapusi foto-foto mesra bersama Dipo Latief.

Belakangan, Niki malah menyindir suaminya itu sebagai pria pecandu narkoba dan pembohong. Tak cuma itu, Niki menuduh Dipo telah tidur dengan sejumlah wanita termasuk model seksi Agista Diaes. Niki curiga kalau Agista dibayar pakai narkoba oleh Dipo.

"Kokk bs laki lo kenal???" tulis Robby Abbas. "Iya yah, gue ga tau sih harga p**** ibukota. Gpp lah rejeki dia. Kan mayan di tidurin anak kyg puya pasaraya. Plus diksh narkoba lagi," jawab Nikita via WhatsApp.

Namun masalah Niki rupanya belum berakhir. Niki dan Dipo dipanggil oleh Komnas Anak Indonesia terkait Laura Meizani Mawardi, anak sulung Nikita yang kabur dari rumah. Arist Merdeka Sirait, Ketua Umum Komnas Anak Indonesia, mengungkap kalau gadis bernama Laura alias Loly datang ke Komnas Anak, Rabu (30/5). Ia ditemani oleh salah satu kerabat dari Nikita.

"Iya ada anak kabur bernama Loly. Dia mengaku anaknya Nikita Mirzani. Ada saudaranya yang nganterin ke Komnas Anak. Saudaranya bilang Nikita ada permasalahan dalam rumah tangga," seru Arist. "Ada teman dari keluarga ibunya yang anterin. Keluarga atau teman ibunya Loly kenal orang Komnas Anak dan psikolog, ibu Elizabeth yang memang komisioner Komnas Anak. Saat ini masih di bawah perhatian kita. Yah kita harapkan Loly bisa berdiskusi dengan orangtuanya untuk mencari solusi, diserahkan atau gimana."

Arist mengaku kalau Loly tampak ketakutan dan merasa tak nyaman dengan kondisi di rumahnya. Saat ini Loly masih dalam bimbingan psikolog dan Arist berharap Niki serta Dipo bisa hadir.

"Dia nggak nyaman di rumah. Dia keadaan mengadu lah, keadaan ketakutan, dan meminta pertolongan. Dia datang semalam. Sampai tadi pagi kita coba melakukan terapi psikologi sosialnya supaya bisa memahami lingkungan keluarganya. Nantinya kita harapkan orangtuanya datang, tapi kita tenangkan dulu anaknya. Jadi sore ini kami panggil orangtuanya," kata Arist.