Rupanya hal ini yang bikin Tiffany kaget dan bertanya-tanya saat ia pertama kali datang ke Korea.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Sabtu, 18 Agustus 2018 - 16:07 WIB
WowKeren - Tiffany baru saja merilis single solo bertajuk "Over My Skin" yang menandai debutnya di negara asalnya, Amerika Serikat. Baru-baru ini penyanyi kelahiran 1989 tersebut menjalani wawancara dengan Dazed Digital di mana ia mengungkap hal paling sulit yang ia hadapi sepanjang kariernya.
"Perfeksionisme benar-benar sudah melekat padaku," kata Tiffany. "Sulit karena aku cenderung, 'Aku harus berlatih lebih banyak! Aku bisa melakukan ini dengan lebih baik! Aku bisa mencoba ini lagi!' Aku tidak pernah tahu kapan harus berhenti. Berada dalam girl grup yang untungnya juga teman-temanku, mereka akan bilang, 'Whoa, kau harus tenang!'
"Sekarang, bersama tim baruku, mereka seperti, 'Tidak ini luar biasa apa adanya. Selalu ada lebih banyak lagu, selalu akan ada kesempatan lain, selalu akan ada waktu lain.' Aku pikir aku begitu terobsesi untuk mencapai suatu titik yang tidak dapat dibayangkan lagi bahwa itu hanya akan membuatku benar-benar kejam. Ak akan bilang, 'Tidak, kau tidak mengerti!'"
Di sini, Tiffany juga ditanya apakah ia kaget saat pertama kali menginjakkan kaki di Korea, mengingat negara tersebut begitu berbeda dari Amerika. Rupanya pelantun "I Just Wanna Dance" itu sempat mengalami culture shock.
"Aku ingat ketika aku pertama kali pindah ke Korea, aku bertanya-tanya kenapa tidak ada yang tersenyum ketika mereka berada di lift. Kenapa tidak ada yang mengatakan 'kau terberkati' (bless you, umumnya diucapkan kepada orang lain saat mereka bersin) atau 'sama-sama'?
"Itu semua hal baru bagiku, jadi itu mengejutkan. Pindah ke California tahun lalu seperti mengubah budaya dari awal lagi. Saat kau kembali ke Pantai Barat, semua orang santai. Ini tentang bersantai, meluangkan waktu dan melakukan berbagai hal dengan cara yang benar-benar nyata."
(wk/dewi)
