Sudah Berlatih 10 Bulan, Atlet Judo Indonesia Gagal Tanding Karena Tak Mau Lepas Hijab
Nasional

Demi membujuk Miftahul, judo Indonesia meminta bantuan pada orangtua dan psikolog.

WowKeren - Opening Asian Para Games 2018 sukses diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayang, Jakarta pada Sabtu (6/10) lalu. Dengan menampilkan berbagai pertunjukan spektakuler, acara ini berhasil menarik perhatian bahkan menjadi trending topic dunia di Twitter.

Kabar terbaru datang dari cabang olahraga Judo. Seorang Judoka Indonesia, Miftahul Jannah didiskualifikasi dari pertandingan kategori low vision karena menolak melepaskan hijab yang dikenakan saat masuk matras.

Miftahul dijadwalkan bertanding di JIEXPO Kemayoran pada pukul 10.18 WIB. Ia seharusnya menghadapi judoka Mongolia, Oyun Gantulga. Namun, ia gagal bertanding karena mempertahankan prinsipnya.

Dilansir dari detikSport, penanggung jawab judo Asian Para Games 2018, Ahmad Bahar membenarkan hal tersebut. Aturan mengatakan dengan jelas bahwa atlet tidak diperbolehkan mengenakan hijab saat di dalam matras.

"Permasalahan itu karena aturan. Aturan di judo itu atlet tidak diperkenankan memakai hijab pada saat masuk matras," ujar Ahmad. "Hanya masuk matras saja, tapi karena atlet ini tidak mau melepas dan memang sudah prinsip mau bagaimana lagi. Itu sudah peraturan."

Peraturan tersebut disampaikan saat technical meeting pada Minggu (7/10) kemarin. Setelah itu, aturan tersebut disampaikan kepada seluruh atlet, termasuk dari Indonesia.


"Itu peraturan baru. Saya kurang tahu barunya tahun berapa," lanjutnya. "api untuk ASEAN Para Games itu judo belum dipertandingkan. Sementara Asian Para Games 2014 saya kurang paham."

Demi membujuk Miftahul, judo Indonesia meminta bantuan pada orangtua dan psikolog. Namun, ia tetap bersikeras menolak hal tersebut.

"Kami sudah mengarahkan atletnya agar melepas saat masuk matras. setelah itu bisa pakai lagi. Tapi atletnya tidak mau," jelas Ahmad. "Bahkan kami sudah mendatangkan orang tuanya supaya memberi semangat demi merah putih gak papa dicopot sebentar. Atletnya tak mau. Namanya sudah prinsip."

Sementara itu, Alamsyah Wakil Ketua KONI Aceh Barat Daya (Abdya) mengungkapkan kekecewaannya pada tim ofisial Indonesia karena terlambat memberi tahu peraturan tersebut. Padahal Miftahul sudah berlatih sejak 10 bulan lalu.

"Miftah bilang dia sudah berjanji kepada Allah untuk tidak membuka hijabnya. Dia lebih baik mengundurkan diri daripada harus buka hijab," ujar Alamsyah. "Hasil technical meeting yang diikuti oleh tim ofisial Indonesia baru diberi tahu pada sore kemarin. Namun yang disesali kenapa seorang pelatih dan ofisial tidak memberitahukan lebih awal."

Dia menyampaikan, ini merupakan yang terakhir untuk ikut cabang judo karena ini mengorbankan hak privasi seseorang," tutur Alamsyah. Keinginan Miftahul untuk mengharumkan nama Indonesia harus pupus karena aturan tersebut.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru