Nasional

Lisda juga mengatakan bahwa jumlah korban tidak bisa dipastikan akan lengkap meskipun kantong jenazah yang masuk sebanyak 195.

• Nur Islamiyah
• Selasa, 20 November 2018 - 14:18 WIB

WowKeren - Kombes Pol Lisda Cancer, Kepala Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri mengatakan bahwa proses identifikasi korban Lion Air JT-610 registrasi PK LQP di rumah sakit tersebut akan diakhiri pada 23 November 2018 mendatang. Kemungkinan terdapat beberapa korban yang tidak dapat teridentifikasi.

"Rencana tanggal 23 (November), seluruh pemeriksaan DNA selesai," ujar Lisda seperti dilansir dari Kompas. "Kemungkinan bisa saja tanggal 23 ada jenazah yang masuk tidak teridentifikasi."

Lisda juga mengatakan bahwa jumlah korban tidak bisa dipastikan akan lengkap meskipun kantong jenazah yang masuk sebanyak 195. Hal ini disebabkan karena jenazah yang dibawa ke polri berisi potongan tubuh bukan yang utuh.

"Makanya, 195 (kantong) ketahuan itu berapa individu nanti Jumat lah ketahuannya," tutur Lisda. Untuk korban yang tidak teridentifikasi, pihak Lisda akan menyerahkan kepada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk membantu mengurus surat maupun akta kematian jenazah.

Sementara itu, Kepala nLaboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan Mabes Polri Komber Pol Putut Cahyo Widodo mengungkapkan bahwa terdapat 24 sampel DNA yang belum diketahui. Sampel tersebut merupakan bagian dari keseluruhan 666 sampel DNA yang diambil dari tulang korban.

"Moga-moga satu hari dua hari yang akan datang 24 ini sudah bisa dicocokan dengan antemortem," kata Putut. "Nah ini kalau sudah dicocokan dengan antemortem maka semua postmortem sudah dicocokan."

Hingga saat ini terdapat 101 korban yang teridentifikasi dari 195 kantong jenazah yang dibawa ke Rumah Sakit Polri. Masih ada 88 penumpang lagi yang belum teridentifikasi.

Sebelumnya, pesawat Lion Air JT-610 dari Jakarta menuju Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang pada 29 Oktober lalu. Pesawat tersebut membawa 181 penumpang dan 8 awak.