Heboh Isu Bom Meledak di Reuni 212, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
Nasional

Beberapa jam sebelum Reuni 212 digelar, sebuah ledakan terjadi di kawasan Monas, panitia pun sempat menyimpan rapat insiden ini.

WowKeren - Reuni akbar Aksi 212 telah usai dilaksanakan pada hari Minggu (2/12) lalu. Meski demikian, acara reuni besar-besaran ini masih banyak diperbincangkan hingga sekarang.

Salah satu peristiwa yang mengkin belum diketahui oleh publik dari reuni ini adalah dugaan adanya ledakan bom. Beberapa jam sebelum acara digelar, yakni pada hari Sabtu (1/12) pukul 18.15 WIB, benda diduga bom meledak di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Disebutkan, posisi benda tersebut terletak di dekat genset. Untungnya, genset tak berhasil diledakkan. Panitia pun menyisir wilayah Monas. Benar saja, satu benda yang sama ditemukan di bawah panggung.

Kabar tersebut diungkapkan oleh pengamat politik, Tony Rosyid. Menurut Tony, pihak panitia menyimpan info tersebut rapat-rapat.

"Mereka sepakat untuk diam," tulis Tony dalam pesan yang tersebar di grup WhatsApp. "Beritanya disembunyikan rapat-rapat."

Insiden ledakan ini lalu dikonfirmasi oleh juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin. Barang bukti ledakan tersebut juga telah diserahkan ke polisi.

"Benar sekali itu," tutur Novel dilansir dari VIVA, Senin (10/12). "Agar kita bisa tahu motif dan aktor di balik peledakan bom tersebut."


Namun setelah diselidiki, pihak kepolisian membantah ledakan tersebut berasal dari sebuah bom. Kapolsek Gambir, AKBP Johanes Kindangen, menyebut bahwa ledakan tersebut hanya disebabkan oleh genset yang mengalami korsleting.

"Untuk selanjutnya masih kami selidiki dan kami cek," tutur Johanes. "Untuk barang bukti yang kami ambil ada handphone sama serpihan-serpihan."

Selain mengumpulkan barang bukti, polisi juga sudah memeriksa sejumlah saksi. Beberapa pihak terkait, seperti panitia dan Pamdal telah dimintai keterangan.

"Masih kami selidiki siapa pemilik handphone. Kami lagi cari siapa pemiliknya," jelas Johanes. "Faktor korsleting, pemilik handphone, dan genset."

Meski pihak kepolisian menyatakan ledakan terjadi karena faktor korsleting, pihak Alumni 212 tetap berpendapat bahwa ada faktor teror dalam ledakan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212, Ustaz Bernard Abdul Jabbar.

"Ada dua genset yang ditemukan. Satunya genset belum sempat meledak karena HP diikat dengan lakban," ujar Bernard. "Ini teror jelang acara saat panitia gladi resik."

Menurut Bernard, insiden ini bisa jadi ulah dari beberapa pihak yang tidak senang dengan acara Reuni 212. Ia juga bersyukur tidak ada seorang pun yang terluka dalam peristiwa tersebut.

"Siapa yang bikin, saya gak tahu tapi mungkin orang-orang yang tidak senang acara reuni berlangsung," terang Bernard. "Alhamdulillah tidak ada korban karena saat itu panitia sedang ada di panggung dan sedang urusi apa yang buat acara besok, sehingga genset meledak tidak timbulkan korban."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru