Gelombang Datang Tak Hanya Sekali, Korban Selamat Ini Beberkan Kengerian Tsunami Selat Sunda
Nasional

Korban selamat ini mengaku tak sadarkan diri usai disapu oleh ombak tsunami saat tengah menginap di hotel hingga dirinya ditemukan di bawah kolong mobil.

WowKeren - Tsunami yang menerjang kawasan Selat Sunda pada Sabtu (22/12) kemarin menyisakan duka yang mendalam bagi sejumlah korban. Mereka yang ikut terseret arus ombak, namun berhasil selamatpun menceritakan kengerian yang dialaminya.

Cerita mengenai kengerian tsunami ini disampaikan oleh salah satu korban selamat bernama Rika Nunung Tri Kusyati. Seperti dilansir dari Kompas pada Selasa (25/12), Rika menceritakan bahwa dirinya saat itu tengah berlibur bersama dengan kelurganya.

Rika mengungkapkan bahwa gelombang air besar tak hanya datang sekali saja. Kala itu, Rika yang tengah menginap di sebuah hotel menyebutkan bahwa gelombang air besar terjadi beberapa kali. Gelombang pertama disebut hanya mencapai lobi hotel, namun gelombang besar kedua berhasil menyapu hingga ke lantai dua hotel yang diinapinya.

"Airnya memang enggak tinggi. Yang pertama cuma sampai lobi, yang kedua memang lebih tinggi, sampai lantai dua, tetapi gelombangnya itu keras," terang Rika saat ditemui di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Senin (24/12).


Pada saat gelombang yang kedua datang dan menyapu lantai dua hotel, Rika mengaku langsung terhempas keluar hingga ke seberang hotel. Ia lantas tak sadarkan diri. Beruntung, Rika kemudian masih bisa sadarkan diri dan menemukan dirinya berada di kolong sebuha mobil. Rika yang ditemukan oleh suaminya kemudian dibawa ke bukit.

"Saat terlempar itu, saya sudah enggak sadar. Pas sadar, saya sudah ada di bawah kolong mobil," lanjut Rika. "Badan saya sudah enggak bisa digerakin lagi karena sudah patah. Tangan saya, tulang panggul, tulang ekor, dan rahang saya sudah patah."

Rika sendiri mengaku sempat panik saat mendengar suara gemuruh air. Namun, warga sekitar menjelaskan bahwa suara tersebut memang sudah biasa terdengar. Tak disangka, gemuruh air tersebut merupakan tsunami yang lantas menggulung beberapa tempat di sekitar pantai.

Laporan terkahir menyebutkan bahwa peristiwa tsunami yang menerjang kawasan Selat Sunda ini mengakibatkan 373 orang meninggal dunia dan 1.459 orang luka-luka. BMKG sendiri sudah mengeluarkan peringatan adanya gelombang tinggi yang berlaku hingga 25 Desember 2018. Beberapa peneliti juga menyebutkan bahwa adanya tsunami ini berkaitan dengan longsor bawah laut yang disebabkan karena aktivitas Gunung Anak Krakatau.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel