Demi Sujud di Kaki Sang Ibu, Pria Ini Rela Jalan Kaki dari Medan ke Banyuwangi
Nasional

Upaya jalan kaki dari Medan ke Banyuwangi dilakukan Amir untuk memenuhi nazar atas keajaiban yang diberikan kepadanya.

WowKeren - Adalah Amiruddin, pria paruh baya asal kampung Mandailing, Kecamatan Sei Rempah, Sumatera Utara yang nekat berjalan kaki untuk menemui ibunya yang tinggal di Banyuwangi. Adapun hal itu dilakukan oleh Amir untuk memenuhi nazar.

Amir menuturkan bahwa ia sudah menderita kelumpuhan selama tujuh bulan. Ia sempat kaget mendengar vonis dokter yang menyatakan bahwa ia mengalami gejala tulang keropos.

"Saya sudah tujuh bulan lumpuh. Waktu mau Salat Subuh, kaki saya tiba-tiba tidak bisa diangkat," kata Amir dilansir SURYA.co.id pada Rabu (23/1). "Kata dokter itu gejala tulang keropos. Padahal usia saya masih 44 tahun."

Meski demikian, ia tidak berputus asa atas musibah yang dialaminya. Amir justru mencari hikmah di balik musibah tersebut. Menurutnya, penyakit itu adalah teguran dari Allah karena ia kerap meninggalkan kewajibannya untuk menunaikan salat.

"Salat saya waktu bolong-bolong," jelas Amin. "Saya anggap lumpuh itu sebagai teguran. Justru setelah lumpuh saya jadi rutin salat malam."

Kelumpuhan yang dialaminya membuat Amir kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Ia pun kemudian membuat nazar akan berjalan kaki untuk menemui ibunya di Banyuwangi jika sembuh nanti. Ia ingin bersujud di kaki ibunya.


"Saya nazar, bertekad jalan kaki ke rumah Ibu, ingin sujud di kaki Ibu, perempuan yang telah melahirkan saya," jelas Amir. "Itu nazar saya. Sebagai anak, saya merasa punya banyak salah kepada ibu."

Rupanya Tuhan mendengar doa Amir. Esok paginya, keajaiban terjadi. Amir bisa mengangkat kakinya dan berjalan normal. Sejak saat itulah, ia mulai menyusun rencana untuk memenuhi nazar yang pernah dibuatnya.

Meski sempat terganjal masalah finansial, hal itu tak menyurutkan niat Amir untuk memenuhi nazar. Tekadnya sudah bulat. Ia mempasrahkan hidup dan matinya di tangan Tuhan.

"Saya tidak bawa uang sepeser pun. Tapi, tekat saya sudah bulat" terang Amir. "Saya punya niat baik, saya pasrah. Hidup mati ada di tangan Allah."

Amir memulai perjalanannya pada 20 November 2018. Selama perjalanan, ia sempat mengalami nasib buruk. Seperti dipukuli preman di Bandar Lampung dan dituduh pencopet waktu berada di Riau.

Saat ini, Amir sudah berjalan hingga ke Pasuruan. Perjalanan Amin diunggah oleh salah satu pengguna Facebook, Mamas Jonny. Akun tersebut meminta masyarakat yang berada di sekitar Probolinggo hingga Jember untuk memberikan bantuan kepada Amir agar bisa segera bertemu dengan ibunya di Banyuwangi.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru