Jokowi disebut tak menjelaskan perihal posisi Indonesia di dunia internasional hingga roadmap ekonomi yang akan digunakan.
- Silmi Amalia Fidareni
- Senin, 25 Februari 2019 - 10:52 WIB
WowKeren - Presiden petahana, Joko Widodo melakukan sebuah pidato kebangsaan dalam bentuk "Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju". Pidato Jokowi tersebut dilakukan pada Minggu (24/2) kemarin di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor.
Dalam pidatonya tersebut, Jokowi menyinggung soal beberapa program baru pemerintah. Program tersebut berupa pemberian kartu seperti yang selama ini dilakukan oleh pemerintah. Jokowi menjelaskan akan memperkenalkan Kartu Sembako Murah dan beragam program lain.
Akan tetapi, pidato konvensi rakyat Jokowi tersebut tak mendapatkan respon positif dari Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief. Ia menyebut pidato Jokowi masih kurang dan belum bisa menjelaskan masa depan Indonesia.
"Harusnya bicara Indonesia mau dibawa ke mana ke depan, dari segi kawasan, dunia internasional dll," terang Andi Arief dalam keterangan yang dilansir Detik pada Senin (25/2). "Juga harusnya jelaskan roadmap ekonomi yang akan ditempuh untuk mencapai itu semua."
Lebih lanjut, Andi menyayangkan pidato Jokowi yang tidak membahas perihal konsolidasi demokrasi. Ia juga mengatakan jika Jokowi absen membahas perihal ketidakadilan hukum yang tengah ramai dibahas.
Oleh sebab itu, Andi mengaku hanya memberikan nilai C untuk pidato Jokowi. "Saya tidak mendengar proses penguatan dan konsolidasi demokrasi serta menjawab jalan keluar situasi yang mengarah pada injustice. Pidato Jokowi malam ini saya beri nilai C," pungkas Andi.
Dalam pidatonya di Sentul, Jokowi menyinggung beberapa hal mengenai program-programnya untuk Indonesia. Di samping itu, ia juga menyinggung perihal janji konsesi lahan kepada para pemilih lahan yang "besar". Sebelumnya, Jokowi juga menyinggung perihal kepemilikan lahan ribuan hektare oleh rivalnya di Pilpres, Prabowo Subianto.
"Nah, nah, nah jika ada penerima konsesi besar yang mau mengembalikan ke negara, saya tunggu sekarang," ucap Jokowi dalam pidatonya pada Minggu (24/2) kemarin. Pernyataan Jokowi tersebut direspon dengan riuh pendukungnya.
(wk/silm)
