Dalam video viral, AA Gym menyatakan jika dirinya sudah punya pilihan dan tak pernah menyanggupi netral seperti permintaan Ketua PPP.
- Silmi Amalia Fidareni
- Senin, 11 Maret 2019 - 16:53 WIB
WowKeren - Pendakwah kondang Indonesia, Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym membantah tegas pernyataan soal dirinya bakal netral di Pilpres 2019. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah video yang lantas menjadi viral.
Dalam video yang beredar, Aa Gym membantah dirinya menuruti permintaan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau Rommy untuk netral di Pilpres. Bantahan serupa kabarnya juga disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad.
"Saya punya pilihan, saya tidak netral, ini datang dari hati nurani karena sedih melihat umat bertengkar," ujar Aa Gym dalam video yang dikutip Warta Kota pada Minggu (10/3) kemarin. "Saya tidak netral sebagai mubaligh, saya punya pilihan. Saya mendapatkan broadcast dan mendapatkan videonya bahwa Pak Rommy mendekati UAS dan sudah pernah mendekati Aa Gym supaya bisa netral."
Kalau Romy Ketua Umum PPP
Berkata Bahwa
Dirinya Telah Menemui Aa Gym
Sehingga Sekarang Aa Gym
Jadi Netral
Sebagai Hasil Lobby-nya
Itu Pernyataan Bohong !!
- Video Selengkapnya :https://t.co/NXstyBpwobpic.twitter.com/VpmN4FgW4D
— Agus Susanto II (@Cobeh09) 9 Maret 2019
Aa Gym menegaskan jika dirinya tak pernah menyatakan netral seperti yang disampaikan Rommy dalam kabar yang berhembus viral itu. Dai kelahiran 1962 itu menyebut jika dirinya sudah punya pilihan capres sendiri.
Kendati demikian, Aa Gym tak menyatakan siapa capres yang menjadi pilihannya. Namun, ia menegaskan akan berusaha untuk menjaga persatuan umat yang telah terpecah belah jelang Pilpres 2019.
"Saya tidak pernah berkomunikasi tidak pernah menyatakan pernyataan seperti itu," tegas Aa Gym. "Saya tidak netral, saya punya pilihan, sebagai mubaligh melihat pilpres seperti ini, mengajak agar bisa menjalankan pilpres lebih damai, lebih sejuk, bersih, serta adil."
Diketahui, Rommy merupakan salah satu tim sukses pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ia merupakan Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi.
(wk/silm)