Eva Celia Rilis Single Perdana Berbahasa Indonesia 'Kala Senja' Diproduseri Sang Pacar
WowKeren/Fernando
Musik

Bercerita tentang kerinduan, 'Kala Senja' adalah lagu perdana Eva yang memiliki lirik Bahasa Indonesia. Dalam lagu ini, Eva ingin penikmat lagunya bisa berekspresi.

WowKeren - Setelah singel "A Long Way" pada Januari lalu, penyanyi cantik Eva Celia merilis singel terbaru berjudul "Kala Senja". Lagu satu ini adalah debut pertama kali Eva dengan lirik Bahasa Indonesia.

Eva menceritakan awal mula menulis lagu yang menceritakan tentang kerinduan itu. Dalam lagu tersebut, liriknya diciptakan oleh Eva bersama Matthew Sayers.

"Awalnya aku nulis lagu ini berawal dari melody dan not progression abis itu aku kirim lagu ini ke teman kami penulis lagu juga musisi mananya Matthew Sayers, kita ngembangin ceritanya," cerita Eva ditemui oleh WowKeren saat jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada Kamis (11/4). "Sebenernya dia ngasih ide dulu sih ini lagunya soal ini terus abis itu kita kembangin bareng, selesein bareng."

Dalam lagu ini, kekasih Eva, Demas Narawangsa juga terlibat sebagai produser. Demas mengungkap proses pembuatan lagu tersebut sedikit sulit. "Iya proses akhirnya agak lebih ribet padahal konsep awalnya pengin lebih simple dari lagu-lagu yang lain," ungkap Demas.

Eva menceritakan dalam penulisan lirik lagunya kali ini memang membutuhkan waktu yang agak lama. Putri sulung dari Sophia Latjuba ini ingin para pendengar bisa benar-benar mengerti pesan yang ingin disampaikannya lewat lagunya.

"Sebenernya paling lama itu nyelesein liriknya sih, liriknya emang sangat challenging karena aku memang penginnya enggak terlalu straight forward liriknya," beber Eva. "Aku pengin pendengar aku punya kebebasan untuk menginterpretasi lagu ini wherever they are in their life dan apapun yang sedang mereka alami."


Eva sadar betul perkembangan gaya menulis lagunya yang mulai berubah di lagunya kali ini. Meski masih belajar menulis lagu dengan indah, dara cantik berusia 26 tahun ini optimis bisa memberi warna berbeda dalam dunia musik Tanah Air.

"Mungkin transformasinya lebih di dalam diri aku kali ya dan itu tercurahkan ke dalam song writing-nya," sambung Eva. "Aku agak susah sih jelasinnya karena aku ngerasa and so it begins itu aku juga baru banget belajar soal songwriting dan belum terlalu paham dan ngerasa bahwa aku harus ngebuktiin bahwa aku juga bisa berkarier di dalam musik."

Eva juga menceritakan keterlibatan sang ayah, Indra Lesmana dalam pembuatan lagu ini. Meski kerap meminta saran pada sang ayah, namun Eva mengaku diberi kebebasan dan kepercayaan dalam penulisan segala lagu yang ditulisnya.

"Sebenernya ayah ngomong dari dulu pengin aku belajar sendiri, maksudnya aku dulu cukup diceburin sama dia, dia enggak mau aku terlalu depends sama beliau," tutur Eva. "Beliau selalu menawarkan bantuan tapi tidak kayak yang ini harus begini harus begini, sama sekali enggak, ayah sangat ngasih kebebasan dan kepercayaan."

Eva menjelaskan pesan yang ingin disampaikan pada pendengar lewat lagunya. Dengan lagunya ini, Eva berharap para pendengar bisa menjaga bumi sebagai tempat tinggal yang layak untuk kita sendiri dan cucu kita kelak.

"Bumi sekarang lagi rapuh. Kita sebagai human being dan kita yang ada di dalam bumi ini ya anggaplah ini kita satu rumah, kita harus sama-sama menjaga dan tidak mengesploitasi dan waktunya untuk memberi kembali pada bumi yang udah selama ini berjuta-juta tahun have been so generates to us. Itu pesan yang ingin saya coba untuk selalu sampaikan ke teman-teman."

(wk/tria)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait