Tuntutan Mega Makcik terhadap Elvy Sukaesih atas hak royaltinya telah ditolak oleh pengadilan. Makcik pun sampai menangis saat merasa diperlakukan tak adil.
- Eva Ayu Rahmawati
- Kamis, 25 April 2019 - 14:02 WIB
WowKeren - Perjuangan Mega Makcik untuk menuntut hak royalti tampaknya harus terhambat. Sebelumnya, penyanyi asal Singapura tersebut menuntut Elvy Sukaesih selaku pemilik perusahaan rekaman EMMI Pro dalam kasus wanprestasi.
Akan tetapi, Makcik harus menelan pil pahit saat pengadilan menyatakan bahwa gugatannya terhadap Elvy ditolak. Makcik yang mengalami kerugian sebesar Rp 2,5 miliar pun merasa diperlakukan tak adil, hingga menangis guling-guling di lantai. Apalagi Makcik juga sudah menghabiskan hartanya hanya untuk mengurus kasus tersebut.
Kasus wanprestasi yang melibatkan Elvy pun ditanggapi oleh sang putri bungsu, Dhawiya Zaida. Rupanya, Dhawiya mensyukuri keputusan pengadilan yang menolak gugatan Makcik terhadap Elvy.
"Kasus itu sudah dimenangkan sama mama, yang mana bukti dari dia sendiri tidak kuat," ujar Dhawiya saat dijumpai di Trans Studio Mall Cibubur, Jawa Barat, pada Rabu (24/4). "Alhamdulillah dimenangkan sama pihak mama."
Selain itu, suami Dhawiya, Muhammad pun ikut memberikan pesan kepada Makcik agar berterima kasih kepada Elvy. Pasalnya Elvy sudah banyak membantu Makcik selama berkarier di Indonesia.
"Ya untuk Makcik belajar terima kasih sama orang ya, itu pesan saya ya. Yang selama ini tinggal di rumah umi," sahut Muhammad dalam kesempatan yang sama. "Terus mau menggugat umi coba berpikir dengan akal sehat ya. Apapun yang terjadi sama umi, saya ya enggak akan tinggal diam gitu."
Dhawiya juga enggan menanggapi tentang harta Makcik yang kabarnya ludes demi mengurus kasus hukum dengan Elvy. Menurut komedian berusia 33 tahun ini, Makcik melakukan hal konyol untuk sebuah popularitas.
"Yaitu urusan dia, karena dia pengin jadi penyanyi. Ya memang itu duitnya habis-habisan," jelas Dhawiya. "Memang buat kita kan bukan ya gitu saja, jadi aku enggak mau komen banyak kalau soal dia, nanti dia menari-nari di atas kepala saya nanti."
(wk/evaa)
