Dinilai Cuma 'Omong Doang', Wiranto Minta Menhan Tak Berspekulasi Soal Rencana Pembunuhannya
Nasional

Sebelumnya, Menhan Ryamizard menilai bahwa ancaman pembunuhan tersebut hanyalah omongan belaka. Ia juga menilai ancaman tersebut merupakan bagian dari dinamika politik.

WowKeren - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai rencana pembunuhan 4 tokoh nasional dalam kerusuhan Aksi 22 Mei hanyalah omongan belaka. Menanggapi hal tersebut, Menko Polhukam Wiranto yang menjadi salah satu target rencana pembunuhan tersebut pun buka suara.

Wiranto minta agar Ryamizard tak mudah berspekulasi. Ia menegaskan bahwa proses hukum kasus rencana pembunuhan tersebut sudah berjalan di kepolisian.

"Saya kira begini, ini kan proses hukum sudah jalan," tutur Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam pada Jumat (31/5). "Jadi enggak usah kita berspekulasi."

Meski demikian, Wiranto tidak keberatan apabila ada tokoh yang mau merespon rencana pembunuhan tersebut. Ia hanya mengingatkan agar semua orang tak mudah berspekulasi.

"Tokoh manapun boleh mengatakan ini itu, tapi jangan berspekulasi," ungkap Wiranto. "Karena proses hukum berjalan, kita tunggu saja proses hukum berjalan."


Wiranto yakin bahwa hasil penyelidikan polisi atas rencana pembunuhan 4 tokoh nasional tersebut akan segera diumumkan ke publik saat sudah selesai dilakukan. Masyarakat pun diminta tak berspekulasi hingga hasil penyelidikan diumumkan.

"Nanti kita akan ketahui dari alur analisa hukum, alur BAP (Berita Acara Pemeriksaan), alur pembuktian, nanti akan ketahuan dengan jelas, masyarakat akan tahu. Enggak usah kita berspekulasi ini dan itu," ungkap Wiranto. "Soal komentar-komentar lain, biarin sajalah."

Diketahui, selain Wiranto ada 3 tokoh nasional yang nyawanya diincar oleh kelompok penunggang Aksi 22 Mei. Mereka adalah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen Gories Mere.

Sebelumnya, Ryamizard menilai bahwa ancaman pembunuhan tersebut merupakan bagian dari dinamika politik. Sehingga ancaman tersebut bisa jadi hanya merupakan gertakan belaka.

"Saya rasa tidak begitulah. Masa sesama anak bangsa begitu? Mungkin hanya ngomong saja itu," tutur Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir CNN Indonesia pada Rabu (29/5). "Misalnya kan kita ngomong, nanti gua gebukin lu. Kan belum tentu gebukin. Ya kita tahulah yang namanya politik kan memang begitu."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru