Rocky Gerung Yakin CCTV Pemprov DKI Bisa Ungkap Fakta Di Balik Kerusuhan 22 Mei
Nasional

Akademisi Rocky Gerung menilai bahwa potongan rekaman CCTV yang sudah beredar ke publik sifatnya masih sepotong-sepotong sehingga belum mampu mengungkap kejadian secara menyeluruh.

WowKeren - Akademisi Rocky Gerung angkat bicara mengenai ramainya aksi kerusuhan yang pecah pada Rabu (22/5) lalu. Meski sudah lebih dari sepekan berlalu, namun masih belum ada kejelasan mengenai siapa dalang di balik kerusuhan tersebut.

Rocky menilai bahwa hal-hal yang diketahui publik terkait insiden tersebut sifatnya masih sepotong-sepotong. Untuk bisa mengetahuinya secara menyeluruh, maka harus ada akses untuk melihat rekaman CCTV, yang mana hal itu menjadi kewenangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kita enggak tahu apa yang terjadi di Thamrin karena itu cuma potongan-potongan," kata Rocky dalam sebuah diskusi di kantor Lokataru, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (31/5). "Kapan kita tahu itu? Suatu waktu nanti ketika kita punya akses untuk melihat seluruh CCTV yang mana adalah milik Gubernur Anies Baswedan."

Diketahui, pemerintah provinsi DKI memiliki sekitar 6.000 CCTV yang terpasang di seluruh penjuru Jakarta. Adapun kamera ini telah dipasang sejak tiga tahun lalu ketika Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih menjabat sebagai gubernur.


Dari rekaman CCTV, polisi diharapkan bisa menemukan petunjuk dalam mengungkap kasus kerusuhan 22 Mei. "Nanti kita lihat, oh potongannya begini. Lalu kita bisa lihat suatu waktu kemudian, sebulan-tiga bulan kemudian," lanjut Rocky.

Di lain sisi, Rocky mengaku bahwa dirinya telah melihat beberapa potongan video dari CCTV yang sudah tersebar ke publik. Meski demikian, ia meyakini bahwa gambaran utuh mengenai fakta di balik aki kerusuhan 22 Mei itu bisa terungkap ketika semua rekaman CCTV dibuka ke publik.

Terkait kerusuhan 22 Mei ini, polisi telah menangkap ratusan orang tersangka. Bahkan beberapa orang di antaranya terlibat dalam kasus kepemilikan senjata api. Tersangka mengaku menerima dana sebesar 150 juta rupiah untuk dibelikan senjata api guna mengeksekusi pejabat negara yang memang sudah ditargetkan dalam aksi tersebut.

Hingga kini, kasus kerusuhan 22 Mei masih belum sepenuhnya terungkap ke publik mengenai siapa aktor di balik semua itu. Hal ini tak pelak memunculkan tudingan-tudingan yang mengarah pada sejumlah tokoh politik.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru