Perbedaan Anies Baswedan dan Ahok Dalam 'Menyambut' Pendatang Baru DKI Jakarta Usai Lebaran
Nasional

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meminta agar para pendatang yang sudah menetap di Ibu Kota untuk menghormati para pendatang baru berikutnya dengan prinsip keadilan.

WowKeren - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah menegaskan bahwa tak ada larangan bagi para pendatang baru di DKI Jakarta setelah Hari Raya Idul Fitri 2019. Tak hanya itu, Anies juga mengaku akan "menyambut" para pendatang baru tersebut lewat layanan Bina Kependudukan.

"Tujuannya adalah mereka yang akan bekerja di Jakarta membawa dokumen termasuk bawa surat pindah," jelas Anies dilansir Tempo pada Senin (3/6). "Kemudian kami akan melayani kependudukan di DKI."

Para perantau tersebut diminta membawa dokumen kependudukan yang diperlukan. Salah satu dokumen yang paling penting dan harus diurus adalah BPJS Kesehatan, lantaran digunakan untuk menjamin penanganan yang baik kala pendatang jatuh sakit.

Anies sendiri menilai bahwa kemajuan Ibu Kota tak lepas dari peran para pendatang. Oleh sebab itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut meminta agar para pendatang yang sudah menetap di Jakarta untuk menghormati pendatang baru berikutnya.

"Kita semua datang ke berbagai tempat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik," tutur Anies. "Jadi prinsip keadilan, kasih kesempatan."


Meski demikian, Anies tak mau khawatir soal munculnya pemukiman liar dan kumuh sejalan dengan banyaknya pendatang baru. "Itu hanya asumsi," ujar Anies.

Di sisi lain, sikap terbuka pada pendatang baru Ibu Kota sudah dimulai sejak era Joko Widodo, hingga diteruskan ke era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Meski razia yustisi telah ditiadakan, namun Ahok tetap menekankan bahwa setiap pendatang baru harus memiliki kejelasan bermukim.

Kala masih menjabat sebagai Gubernur DKI, Ahok dengan tegas menyatakan dirinya akan menindak para pendatang baru yang mendirikan bangunan liar. "Pasti akan kami bongkar dan usir pulang," tegas Ahok pada Juli 2016.

Ahok tak mempersoalkan urbanisasi di arus balik Lebaran, asal tidak ada kawasan kumuh baru yang muncul. Selama praktik tersebut tidak terjadi, Ahok mengklaim bahwa Jakarta akan tertib dan aman. Ia pun menyarankan agar para pendatang tersebut tinggal di rumah susun sewa yang telah disediakan Pemprov DKI.

"Siapa pun mau datang silakan yang penting jangan nyewa rumah-rumah di pinggir sungai atau di pinggir waduk," tutur Ahok. "Kamu tinggal di rumah susun atau di rumah saudara kamu. Kalau enggak ada kerjaan, enggak ada duit, dibalikin enggak sama saudara kamu? Pasti dibalikin."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait