Kubu Prabowo Tuduh Polri dan Intelijen Tidak Netral, Ini Alasannya
YouTube
Nasional

Tuduhan ini disebutkan oleh Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandiaga ketika membacakan pokok-pokok permohonan di sidang perdana sengketa Pilpres 2019 pada Jumat (14/6).

WowKeren - Tim Kuasa Hukum Pasangan Calon (Paslon) 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan dugaan ketidaknetralan aparatur negara terkait pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Yakni polisi dan intelijen diduga ikut membantu dalam pemenangan Paslon 01 Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin dalam kontestasi politik 17 April lalu itu.

"Karena akhirnya Paslon 02 bukan hanya berkompetisi dengan Paslon 01," ujar anggota Tim Kuasa Hukum Paslon 02 Denny Indrayana saat membacakan permohonan gugatan sengketa Pilpres 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (14/6). "Tetapi juga dengan presiden petahana Joko Widodo yang di-backup penuh oleh aparat Polri dan intelijen."

Denny mengaku pihaknya cukup kesulitan untuk menemukan bukti terkait argumentasi tersebut. "Namun bukan berarti tidak ada bukti sama sekali," ujarnya tegas.

Ia lantas menyinggung soal arahan Jokowi sebagai presiden yang meminta agar Polri turut membantu mensosialisasikan program-program pemerintah. Selain itu tim yang diketuai Bambang Widjojanto (BW) itu menyatakan juga mendapat pengakuan dari mantan Kapolsek Pasirwangi, Garut, Jawa Barat, AKP Sulman Azis. Sulman, ujar Denny, mengaku pernah diperintahkan untuk menggalang dukungan kepada Paslon 01.


"Meskipun kemudian pengakuan dari Kapolsek Pasirwangi dicabut, namun pencabutan itu tidak berarti serta-merta pengakuannya menjadi tidak benar," tutur mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) itu. "Pencabutan itu dapat juga merupakan indikasi pengakuannya adalah benar, lalu yang bersangkutan mendapatkan tekanan sehingga terpaksa mencabut pengakuannya."

Sedangkan untuk indikasi ketidaknetralan Badan Intelijen Negara (BIN), salah satu yang didalilkan adalah sikap Kepala BIN (KaBIN) Jenderal Pol Budi Gunawan (BG). Tim kuasa hukum menilai bentuk ketidaknetralan BG terlihat saat hadir di acara HUT PDI Perjuangan.

"Kali ini yang Pemohon dalilkan bahwa KaBIN Budi Gunawan mempunyai kedekatan politik yang sangat dekat dengan PDIP, Megawati Soekarnoputri," jelas Denny, dikutip dari DetikNews. "Dalam batas logika penalaran yang rasional wajar, patut dimengerti (beliau terindikasi) sebagai pendukung presiden petahana Jokowi yang tidak lain adalah Capres 01."

Sebagai tambahan, mereka mengaku mempersoalkan kehadiran BG dalam acara HUT PDIP karena tidak semua HUT partai dihadiri oleh mantan Wakapolri itu. Kedekatan BG dengan PDIP pun, ujar Denny, dipengaruhi faktor BG yang pernah menjadi ajudan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru