Ditemani sang suami, Amelia Fitriani melaporkan perkara Pasal 45 Ayat (3) Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
- Nur Islamiyah
- Rabu, 19 Juni 2019 - 12:50 WIB
WowKeren - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) Inspektorat Pemkot Tangerang menjadi viral lantaran postingannya di media sosial Facebook. Pasalnya, wanita yang bernama Amelia Fitriani tersebut diduga melecehkan profesi asisten rumah tangga.
Lantaran dirinya yang diserang netter, Amelia melaporkan kasus tersebut ke polisi. Ia melaporkan kasus tersebut atas pencemaran nama baik ke Polres Metro Tangerang pada Selasa (18/6) kemarin.
"Betul sudah melaporkan ke SPKT dan saat ini diteruskan ke Satuan Reserse Kriminal yang menindaklanjuti laporan tersebut," ujar Kepala Sub Bagian Humas Polrestro Tangerang, Komisaris Abdul Rachim, seperti yang dilansir dari Tempo.
Amelia tampak kelelahan ketika menjalani pemeriksaan. Sejumlah anggota Staf Humas Pemkot Tangerang yang turut mencampingi Amelia memberikan semangat.
"Dia masih syok walaupun berusaha tegar," lanjutnya. "Itu setelah diyakinkan pimpinan."
Dia melaporkan perkara Pasal 45 Ayat (3) Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE. Dalam pasal itu memuat 'setiap orang dengan sengaja mendistribusikan atau mengakses informasi elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik'.
Sebelumnya, akun atas nama Amelia Fitriani memposting sebuah foto yang memperlihatkannya tengah makan bersama teman-teman. Namun, bukan hal tersebut yang menjadi persoalan, melainkan keterangan pada foto itu.
"Kegiatan hari ini reoni makan2," demikian kutipan status Facebook tersebut. "Emangnya qmu babu kerjaan cuma ngosek WC."
Menanggapi hal tersebut, Pemkot Tangerang pun turun tangan dan memberikan klarifikasi. Menurut Sekda Pemkot Tangerang, Dadi Budaeri, akun Facebook Amelia diretas oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
"Akunnya di-hack," tutur Dadi dilansir detikcom pada Selasa (18/6). "Enggak bisa diakses oleh yang bersangkutan."
(wk/nris)
