Dinilai Mengandung Unsur Pornografi dan Islamofobia, Ulama Aceh Haramkan Game PUBG
Nasional

Keputusan tersebut dikeluarkan setelah Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh melakukan pengkajian selama tiga hari dengan melibatkan ahli informasi teknologi dan psikologi.

WowKeren - Sejumlah ulama Aceh yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) mengeluarkan fatwa bahwa game Player's Unknown Battleground (PUBG) dan sejenisnya adalah haram hukumnya. Fatwa tersebut dikeluarkan setelah mereka melakukan pengkajian selama tiga hari.

"Hasil kajian kami selama tiga hari menyimpulkan," kata Wakil Ketua MPU Aceh Teungku H Faisal Ali dilansir dari Kumparan, Kamis (20/6). "Bahwa bermain PUBG dan sejenisnya adalah haram."

Dalam pengkajian yang dilakukan, para ulama tersebut mendalami secara menyeluruh mengenai manfaat maupun dampak negatif dari game PUBG dan sejenisnya. Game ini dinilai mengandung unsur kekerasan. Di lain sisi, PUBG juga mampu mempengaruhi pemainnya untuk berbuat negatif.

Selama tiga hari, para ulama Aceh melakukan pengkajian dan mendalami secara komprehensif tentang bahaya dan manfaat game PUBG dan sejenisnya. Lalu pada Rabu (19/6), dalam Sidang Paripurna Ulama III tahun 2019 disimpulkan bahwa bermain PUBG dan sejenisnya adalah haram.


"Karena menciptakan kebrutalan, berpotensi mengubah perilaku penggunanya menjadi negatif, dan macam lainnya," tutur Faisal. "Sehingga disimpulkan bahwa itu haram."

Dalam melakukan pengkajian, MPU Aceh tidak sendiri namun juga melibatkan ahli informasi teknologi dan ahli psikologi. Dari hasil kajian itu, disimpulkan bahwa PUBG mengandung unsur pornografi dan islamofobia. Atas dasar inilah MPU melarang game ini, baik yang dimainkan secara offline maupun online.

"Yang kami haramkan PUBG dan game perang lain sejenisnya yang bentuknya mengajarkan unsur-unsur kekerasan, unsur pornografi dan islamofobia," jelas Faisal. "Game bentuk-bentuk seperti itu semuanya kita larang, baik online maupun offline, termasuk PlayStation. Ada unsur kekerasan tetap haram."

Lebih lanjut, MPU berharap agar pemerintah juga melakukan hal serupa. Misalnya dengan memblokir konten-konten game yang memiliki unsur kekerasan. Hal itu untuk menjaga generasi penerus bangsa dari paham kekerasan.

"Kami berharap kepada pemerintah," lanjut Faisal. "Untuk berupaya agar bisa memblokir konten-konten game yang mengajarkan kekerasan baik fisik maupun psikologi kepada generasi masa depan kita."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru