Andi rupanya ingin membuktikan fakta yang sebenarnya. Ia menambahkan link berita yang menunjukkan bahwa Jokowi menghadiri kegiatan pada 20 dan 21 Februari tersebut.
- Nur Islamiyah
- Sabtu, 22 Juni 2019 - 13:19 WIB
WowKeren - Andi Arief ikut memantau jalannya sidang gugatan sengketa Pilpres 2019. Politisi Partai Demokrat tersebut menilai bahwa tim kuasa hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lebih jujur daripada saksi tim hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Hal tersebut diungkap Andi setelah mendengar kesaksian saksi Jokowi-Ma'ruf, Anas Nashikin yang menceritakan soal kegiatan pelatihan (Training of Trainers) mentor dan saksi yang digelar TKN Jokowi-Ma'ruf. Saat itu, Anas tidak menyebut kalau Jokowi turut hadir dalam acara tersebut.
Andi rupanya ingin membuktikan fakta yang sebenarnya. Ia menambahkan link berita yang menunjukkan bahwa Jokowi menghadiri kegiatan pada 20 dan 21 Februari tersebut.
"Sebagai penonton sidang MK, saya menyumbang ingatan digital mengkoreksi saksi TKN hari ini yang bilang Pak Jokowi tidak hadir TOT," kata Andi dalam cuitannya pada Jumat (21/6). "Justru saksi BPN Anas yang lebih jujur menyatakan Pak Jokowi hadir."
Andi membandingkan keterangan tersebut dengan saksi Prabowo-Sandiaga, Hairul Anas. Hairul Anas sendiri merupakan keponakan Mahfud MD.
Di sisi lain, Mahfud menilai kesaksian Anas yang mengatakan Tim Kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyerukan warga golput agar 01 menang adalah kesaksian yang mentah. Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan Jokowi dan TKN yang selalu mengajak warna agar jangan golput.
"Karena 73 persen dari hasil survei, orang yang mau golput itu ditanya mau pilih Jokowi. Itu kan hasil surveinya begitu. Golput itu banyak, tapi anda mau golput? 'Biarlah saya golput saja'. Nah anak-anak milenial itu kan 'saya golput saja, males ke TPS'," jelas Mahfud "Tapi seandainya anda milih, milih siapa? Milih Jokowi 73 persen, masak (TKN) mau nyuruh golput. Oleh sebab itu, TKN lalu bicara jangan golput. Itu (kesaksian Anas) saya kira keliru."
(wk/nris)
