Menkominfo Rudiantara Mengaku Belum Tahu Soal Ulama Aceh Haramkan Game PUBG
Nasional

Sejumlah ulama yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengeluarkan fatwa haram untuk permainan Player Unknown's Battleground (PUBG) karena sejumlah alasan.

WowKeren - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku belum tahu mengenai fatwa haram yang dikeluarkan oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh terhadap game Player Unknown's Battle Ground (PUBG). Ulama di Aceh sebelumnya mengharamkan game ini karena dianggap mengandung unsur kekerasan dan pornografi.

Rudiantara mengatakan perlu adanya pembicaraan terkait fatwa haram tersebut dengan pihak-pihak yang terkait. "Kami belum tahu itu. Nanti harus bicara dengan stakeholders itu semua," kata Rudiantara di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).

Sebelumnya, Wakil Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali menuturkan bahwa alasan para ulama mengharamkan game tersebut karena PUBG dinilai berpotensi menimbulkan dampak negatif pada pemainnya. Adapun sebelum fatwa tersebut dikeluarkan, sudah terlebih dahulu dilakukan pembahasan dengan para ahli.

"Sebelum disahkan, fatwa haram bermain PUBG dan permainan perang sejenis dibahas sejak dua hari terakhir," kata Faisal dilansir dari Antara, Selasa (25/6). "Dalam pembahasan ini juga mengundang sejumlah ahli."


Selain itu, game PUBG juga dianggap menghina simbol-simbol Islam. "Permainan PUBG dan sejenisnya ini juga menghina simbol-simbol Islam. Sebab itu, permainan PUBG dan sejenisnya haram dimainkan," lanjut Faisal.

PUBG sangat populer bahkan di Indonesia dengan pengguna aktif mengapai 100 juta orang setiap bulannya. "Kami telah melewati jumlah pengguna bulanan 100 juta pengguna. Indonesia nomor dua pengguna terbesar di dunia," kata Marketing Director of SEA PUBG Mobile Oliver Ye di Jakarta Selatan, Jumat (24/5).

Untuk menjaga agar para pengguna tidak kecanduan, PUBG telah meluncurkan sistem pembatasan waktu yang mengingatkan pemainnya agar tidak terlalu lama bertempur. "Kami pastikan mereka tidak kecanduan dengan game dan menghabiskan waktu ke komunitas," lanjut Oliver.

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia sempat memberikan tanggapan mengenai fatwa haram tersebut. Menurut partai ini, langkah tersebut sangat berlebihan dan tidak efektif.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait