Wanita cantik ini memasang ekspresi sangat senang dan sumringah ketika bertatap muka dengan mantan kekasihnya di layar ponsel setelah resmi bebas dari penjara dan kembali menghirup udara kebebasan.
- Dian
- Minggu, 30 Juni 2019 - 14:20 WIB
WowKeren - Seperti yang diberitakan sebelumnya, Vanessa Angel telah resmi bebas dari penjara pada hari ini, Minggu, 30 Juni. Artis cantik ini keluar dari Rutan Medaeng, Sidoarjo (30/6) sekitar pukul 07.58 WIB dengan didampingi oleh tim kuasa hukum dan kerabat dekatnya.
Memakai baju putih dan menebar senyum, Vanessa berkata "Terima kasih, alhamdulillah sudah bebas" setelah keluar dari rutan. Kuasa hukum Vanessa, Milano Lubis dan tantenya yang bernama Reni Setyawan mengungkapkan jika Vanessa tidak akan langsung pulang ke Jakarta. Dia akan tinggal di Surabaya dulu untuk sehari. "Hari ini masih di Surabaya, mungkin Senin ke Jakarta," jelas Milano.
Usai bebas dari penjara, Vanessa langsung terlihat melakukan video call dengan mantan kekasihnya, Febri Ardiansyah atau Bibi. Momen itu diunggah Bibi melalui Instagram Storiesnya. Ekspresi Vanessa sangat senang dan sumringah saat bertatap muka dengan Bibi. Wajahnya ceria, tidak ada lagi kesedihan yang terlihat.
Bibi juga menuliskan kata-kata yang sangat indah untuk Vanessa. "Cause youre a good girl and u know it," tulis Bibi di layar unggahannya. Bibi juga tersenyum sumringah saat video call bersama Vanessa Angel.
Hubungan Bibi dan Vanessa Angel putus di jalan usai artis cantik ini terjerat kasus prostitusi online artis. Ibu Bibi sendiri, Dewi yang mengungkapkan hal tersebut. "Mereka sudah putus. Bibi yang memutuskannya. Dia (Bibi) lebih mengutamakan keluarga. Jadinya putus."
Meski sudah putus, tapi Dewi mengatakan bahwa Bibi masih ada perasaan untuk Vanessa dan terus mendukungnya. "Bibi akan terus support Vanessa," kata Dewi. "Selama saya mengenalnya, Vanessa anak yang baik dan penurut. Jadi wajar saja kalau Bibi terus dukung dia."
Bibi sempat kesal karena Vanessa dijadikan tontonan dan dimanfaatkan oleh beberapa oknum. Dia juga menyayangkan dan menyindir proses hukum di Indonesia masih bisa "dibeli" dengan uang.
(wk/dian)
