Raisa berharap dedikasi kerja Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho bisa menginspirasi banyak kalangan.
- Nur Khotimah
- Rabu, 10 Juli 2019 - 10:23 WIB
WowKeren - Wafatnya Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Tak terkecuali Raisa yang sangat diidolakan oleh Sutopo semasa hidupnya. Raisa bahkan menuliskan ucapan duka di media sosial saat pertama kali Sutopo diberitakan meninggal.
Ditemui saat merilis single terbarunya yang berjudul "Kembali", Raisa kembali mengungkapkan kesedihannya saat Sutopo meninggal dunia. "Denger beritanya sih sedih banget. Dan banyak banget orang yang juga ngomong ke aku gitu. Banyak juga yang nge-tag aku video-videonya waktu kita ketemu, terus aku jadi merasa berat banget hati aku, rasa sedih," ujar Raisa ditemui WowKeren di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).
Di mata Raisa, Sutopo adalah sosok yang sangat berdedikasi dalam menjalankan tugasnya untuk negara dan masyarakat Indonesia. Istri Hamish Daud ini tak ragu untuk memberikan pujian atas pengabdian Sutopo semasa hidupnya. Pelantun hits "Kali Kedua" itu berharap dedikasi Sutopo semasa hidup bisa dijadikan inspirasi bagi kaum muda di Indonesia dalam mengabdi dan bekerja.
"Semoga beliau akan menginspirasi untuk ada lagi orang-orang yang begitu berdedikasi terhadap pekerjaannya, membantu orang, membantu korban bencana seperti beliau," tambah pemilik nama lengkap Raisa Andriana itu. "Meninggalkan legacy yang luar biasa buat penerus-penerusnya."
Lebih lanjut, Raisa mendoakan mendiang Sutopo agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Penyanyi berusia 29 tahun itu juga berharap keluarga bisa ikhlas melepas kepergian Sutopo. "Semua orang mendoakan beliau, saya juga mendoakan beliau dan keluarganya. Semoga ditempatkan yang terbaik. Udah gitu semoga keluarganya ikhlas dan tabah," pungkas Raisa.
Sementara itu, Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, Tiongkok pada Minggu dini hari waktu setempat. Sutopo terbang ke Guangzhou untuk mengobati kanker paru yang sudah dideritanya selama beberapa waktu belakangan ini. Penyakit ini sudah mencapai stadium 4 dan akhirnya merenggut nyawa Sutopo.
(wk/nur2)
