Persis Sinetron TV, Intip Kisah Haru Perjuangan Tukang Bubur di Jatim Ini Untuk Naik Haji
SerbaSerbi

Pasutri lansia asal Jombang, Jawa Timur ini sehari-hari berjualan bubur sumsum. Menabung selama 16 tahun, keduanya akhirnya berkesempatan mengunjungi Tanah Suci.

WowKeren - Sinetron "Tukang Bubur Naik Haji" adalah salah satu sinetron yang bertahan paling lama di televisi Indonesia. Kisah perjuangan seorang penjual bubur yang menabung sedikit demi sedikit untuk bisa beribadah ke Tanah Suci begitu menggugah hati penontonnya.

Namun tak ada yang menyangka bahwa kisah ini benar terjadi di kehidupan nyata. Tepatnya pada pelaksanaan haji tahun 2019 ini.

Adalah pasangan suami istri (pasutri) asal Desa/Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur yang mengalami hal tersebut. Hidup hemat dan giat menyisihkan uang walau dalam jumlah kecil berhasil mengantarkan Samsuri (72) dan Siti Mukianik (67) ke Mekkah.

Diceritakan Samsuri, keinginan menunaikan ibadah haji itu berawal dari tahun 2003. Saat itu, sang istri alias Siti Mukianik lah yang pertama kali mengungkapkan keinginan beribadah haji.

"Waktu itu kita pernah mengantar tetangga yang akan berangkat haji," tutur Samsuri saat ditemui di kediamannya, Senin (15/7). "Dari situ istri saya punya angan-angan untuk bisa memiliki kesempatan yang sama."


Samsuri pun mendukung keinginan sang istri tersebut. Dengan giat Samsuri menjajakan bubur sumsum buatannya di Pasar Mojowarno. Keuntungan yang ia peroleh, kendati hanya Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu selalu ditabung olehnya.

"Tiap jualan modal saya cuma Rp 40 ribu," katanya, dilansir dari Suara. "Untungnya kadang dapat Rp 10 ribu, kadang juga dapat Rp 15 ribu. Itu saya simpan di bawah kasur."

Hingga pada akhir 2010 keduanya resmi mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji. Uang yang dikumpulkan dari hasil jualan kemudian diperuntukkan membayar ONH (Ongkos Naik Haji).

Untuk melunasi ONH tersebut, Samsuri selalu menitipkan hasil tabungannya ke biro bimbingan haji atau KBIH. Hingga akhirnya tahun 2019 pasangan lanjut usia ini dipastikan berangkat ke Tanah Suci pada 23 Juli 2019 mendatang dengan kloter 53.

Samsuri mengaku biaya haji dan uang saku ia dan istrinya adalah murni hasil keringat sendiri. Ia menyebut sengaja menolak bantuan dari anaknya walaupun pernah mendapat tawaran.

"Anak saya pernah ingin membantu, tapi saya menolak," tuturnya. "Saya tidak ingin membebani anak-anak saya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel