Menurut Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, ada dua kemungkinan terkait penyebaran hoaks daftar nama Menteri ini.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 18 Juli 2019 - 09:56 WIB
WowKeren - Publik sempat dikejutkan dengan beredarnya daftar nama Menteri Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Kabinet Kerja Jilid II. Namun, berkas yang sudah beredar di media sosial dan grup-grup WhatsApp tersebut sudah dipastikan merupakan informasi yang tidak benar alias hoaks.
Beredarnya susunan nama Menteri hoaks ini lantas ditanggapi oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Menurut Ketua TKN, Erick Thohir, ada dua kemungkinan dalam penyebaran hoaks ini.
Yang pertama adalah penyebar hoaks itu bisa saja ingin mengambil keuntungan pribadi atau kelompok. Ia juga menyebut ada pihak-pihak yang ingin menjadi Menteri.
"Hal ini tersebar karena ada yang ingin jadi Menteri," ujar Erick di Gedung Kementerian Sekretariat Negara pada Rabu (17/7). "Saya rasa (supaya) muncul benefit lah."
Sedangkan kemungkinan keduanya, tutur Erick, penyebar hoaks tersebut mau membangun citra negatif pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di mata publik. Pasalnya, ada sejumlah nama di daftar Menteri hoaks tersebut yang dipersepsikan negatif oleh masyarakat. "Mereka tidak ingin pemerintah berhasil dengan mengeluarkan nama-nama yang kontroversi," ungkap Erick.
Dengan demikian, Erick pun meminta agar masyarakat mengabaikan kabar-kabar serupa. Ia meminta agar masyarakat fokus untuk berkontribusi membangun Indonesia saja.
"Yang penting, saya yakinkan Presiden sudah punya pemikiran ke depan. Apalagi Presiden punya pidato visi Indonesia dengan lima langkah beliau," jelas Erick. "Saya rasa itu lima langkah yang positif. Saya yakini lima langkah ini penerapannya harus benar dilakukan dan kementerian akan menjadi hal-hal, bagian implementasi dari visi itu."
Sebelumnya, berkas berjudul "Risalah Rapat Pengangkatan Menteri Pembantu Presiden Dalam Kabinet Kerja Jilid II Periode 2019-2024" telah beredar di media sosial. Sejumlah nama Menteri baru juga tercantum dalam berkas tersebut.
Sebut saja Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prananda Prabowo, Menteri Pariwisata Dedi Mulyadi, Menteri Perindustrian Soetrisno Bachir, Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra, hingga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Grace Natalie.
(wk/Bert)
