DPR Tolak Usulan Pemerintah Turunkan Subsidi BBM Solar Sebesar Rp 1.000
Nasional

Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya mengatakan bahwa jika subsidi yang diberikan hanya Rp 1.000, maka pemerintah akan menaikkan harga sehingga asumsi yang muncul adalah harga yang naik.

WowKeren - Pemerintah telah mengajukan subsidi solar sebesar Rp 1.000 untuk tahun depan, namun sayangnya usulan ini ditolak oleh Komisi VII DPR RI. Dalam rapat bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), diputuskan bahwa subsidi untuk diesel sebesar Rp 1.500.

Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya mengatakan bahwa subsidi solar tidak perlu dinaikkan. Sebab, solar selam ini digunakan sebagai kegiatan industri yang mampu menggerakkan roda perekonomian.

"Untuk solar agak khawatir kalau konklusinya begini maka akan ada kenaikan harga," kata Kardaya dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (29/8). "Teoritisnya kalau harga ICP (Indonesian Crude Price) di 63 dolar AS dan Brent 68 dolar AS, jadi naik harga. Jadi menurut saya solar jangan dinaikkan karena yang pakai itu industri yang mengakibatkan ekonomi bergerak. Sehingga, menurut saya jangan Rp 1.000, tetap Rp 1.500."


Sebab jika subsidi yang diberikan hanya Rp 1.000, maka pemerintah akan menaikkan harga sehingga asumsi yang muncul adalah harga yang naik. Oleh sebab itu, ia mengusulkan agar subsidinya tetap seperti jumlah semula. "Nanti di luar sudah ramai sekali, untuk itu kembali ke hasil raker 20 Juni yaitu Rp 1.500. Saya usulkan Rp 1.500 per liter," tambahnya.

Sementara itu, Menteri ESDM menjelaskan alasan pemerintah ingin menurunkan subsidi sebesar Rp 1.000. Hal tersebut mengacu pada harga minyak yang diperkirakan menurun. Sehingga, pemerintah ingin mengurangi subsidi agar penggunaannya bisa lebih tepat sasaran.

"Sekarang saja turun, normalnya sekitar Rp 7.000 per liter," jelas Ignasius masih dilansir dari CNBC Indonesia. "Kedua, ingin kurangi subsidi supaya penggunaan lebih tepat sasaran."

Selama ini, kebutuhan solar dipasok oleh Pertamina, yang mana Pertamina sendiri menggantungkan pasokan mereka dengan minyak dengan harga ICP. "Harga impor itu Rp 7.000, sekitar Rp 6.600 atau Rp 6.700. Jadi Rp 1.000 cukup tidak? Kalau diasumsikan Rp 1000 maka harga solar harus naik Rp 1.000 sebagai imbasnya jadi Rp 6.150 plus pajak jadi Rp 7.000. Tapi ini semua tergantung harga minyak tahun depan," jelas Jonan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait