Anggota DPD Nyaris Baku Hantam Saat Sidang Paripurna, Begini Kronologinya
Nasional

Sejumlah senator menilai agenda dalam sidang paripurna luar biasa tersebut cacat prosedur. Mereka pun berusaha menginterupsi jalannya sidang namun tak diindahkan oleh pimpinan.

WowKeren - Masa jabatan anggota dewan, baik DPR maupun DPD, diketahui akan berakhir pada akhir September 2019 esok. Sejumlah sidang paripurna pun digelar demi menuntaskan pekerjaan mereka.

Namun mungkin sidang paripurna yang digelar oleh anggota DPD RI pada Rabu (18/9) kemarin cukup menyita perhatian. Pasalnya sidang tersebut diwarnai kericuhan hingga menyebabkan beberapa anggota nyaris terlibat baku hantam.

Dilansir dari Merdeka, rapat dimulai pukul 14.30 WIB. Sidang digelar untuk mendengarkan laporan IPHS Tahun 2019, penyampaian LHP, dan pengesahan Tata Tertib Pemilihan Pimpinan DPD periode 2019-2024.

Sidang tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPD Akhmad Muqowam. Turut hadir Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO), Wakil Ketua DPD Nono Sampono, dan Darmayanti Lubis yang mendampingi sang pimpinan sidang.

Kericuhan bermula saat pembacaan tatib DPD diwarnai hujan interupsi yang memakan waktu hampir sepuluh menit. Adalah senator asal Sulawesi Tengah, Nurmawati Dewi Batilan dan senator asal Riau, Intsiawati Ayus yang terus menginterupsi.

Keduanya mempertanyakan mengapa agenda sidang paripurna hari itu mengesahkan tatib DPD, padahal belum ada rapat Panitia Musyawarah (Panmus). Sayangnya interupsi keduanya tampak tak diindahkan oleh sang pimpinan sidang.


"Interupsi pimpinan. (Rapat) ini cacat prosedur," ujar Nurmawati. "Ini pengesahan atau pembacaan laporan? Itu dulu," imbuh Intsiawati.

Sidang lantas berlanjut dengan pembacaan hasil rancangan tatib oleh Ketua Badan Kehormatan (BK), Mervin Sadipun Komber. Kembali Nurmawati menginterupsi karena menilai agenda pengesahan tidak sah.

"Ini tidak sesuai prosedur. Tanggal berapa Panmus-nya? Ini melanggar. Ini tidak benar. Rapat tidak sah. Ini melanggar UU. Ini melanggar MD3," ujarnya. "Panmus kapan? Coba dijelaskan Panmus kapan? Ini semena-mena."

Situasi pun semakin panas karena interupsi Nurmawati kembali tak diindahkan. Senator asal Sulawesi Barat, M Asri Anas lantas ikut menginterupsi. Ia sempat menggunakan nada tinggi kala meminta pimpinan untuk menjelaskan perihal agenda sidang.

Saat itulah senator asal Sulawesi Utara, Benny Ramdhani ikut terlibat. Ia mencoba menjelaskan soal mekanisme pengesahan dan pembacaan laporan dari BK, namun paparannya tak diindahkan oleh Asri.

Alhasil Benny mendorong Asri dan nyaris terlibat adu fisik dengan sang senator. Tak ayal senator lain harus memisahkan keduanya. "Sudah, sudah, Pak Benny," kata seorang senator, dikutip dari Tribunnews.

Suasana kemudian mulai kondusif setelah mikrofon semua senator dimatikan. Muqowam selaku pimpinan sidang pun memberikan waktu kepada setiap pihak yang ingin menginterupsi sidang secara satu-persatu.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru