Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (Himpasiling UI) menuntut agar Arteria meminta maaf kepada Emil. Pasalnya, Arteria dinilai bertindak kasar, tak beretika, dan tanpa berbudi pekerti luhur.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 11 Oktober 2019 - 13:48 WIB
WowKeren - Adu argumen antara politisi PDIP Arteria Dahlan dengan ekonom senior Emil Salim di program "Mata Najwa" edisi "Ragu-Ragu Perpu" berbuntut panjang. Arteria dinilai kurang sopan terhadap Emil lantaran menunjuk-nunjuk dan menyebut dosen Pascasarjana Universitas Indonesia itu sesat.
Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (Himpasiling UI) pun menuntut agar Arteria meminta maaf kepada Emil. Pasalnya, Arteria dinilai bertindak kasar, tak beretika, dan tanpa berbudi pekerti luhur.
"Meminta maaf atau kami minta PDIP untuk melakukan PAW (pergantian antarwaktu) terhadap Arteria," tutur Himpasiling UI dalam keterangan persnya. "Mengecam Arteria yang telah menyatakan Profesor Dr Emil Salim sesat."
Himpasiling UI juga menuntut agar Arteria menyampaikan permohonan maafnya secara langsung dalam waktu 3x24 jam. Permohonan maaf tersebut juga harus disampaikan ke publik dalam seperempat halaman koran nasional di waktu 7x24 jam.
Menanggapi desakan tersebut, Arteria rupanya santai saja. Ia bahkan menyebut bahwa tuntutan permohonan maaf itu terbalik apabila ditujukan kepadanya. "Kebalik dong," ujar Arteria dilansir CNN Indonesia pada Jumat (11/10).
Menurut Arteria, Emil sudah membuat pernyataan yang mendiskreditkan DPR di program "Mata Najwa". "Yang bicara menghina, menista, memfitnah, mendelegitimasi dan mendiskreditkan DPR, serta menegasikan sistem pemilu kan Prof. Emil," jelas Arteria.
Namun, Arteria tidak mengungkap apakah dirinya sudah meminta Emil untuk meminta maaf. Ia juga menolak menjawab apakah dirinya sudah dipanggil oleh PDIP terkait insiden tersebut.
Di sisi lain, sikap Arteria ini sudah mendapat kritik dari banyak pihak. Salah satunya adalah Partai Gerindra. Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Habiburokhman, menyayangkan sikap Arteria terhadap Emil Salim. Ia mengingatkan agar adanya perbedaan pendapat tak lantas mengubah adab.
"Sebagai sahabat sejak sama-sama advokat, izinkan saya kritik sikap Bro Arteria Dahlan terhadap Prof Emil Salim," tutur Habiburokhman. "Beda pendapat jangan sampai mengubah adab kita. Arteria yang saya kenal adalah pribadi yang ramah, sopan dan cerdas."
(wk/Bert)
