Badai topan Hagibis yang menerjang Semenanjung Izu, barat daya Tokyo, Jepang pada 12 Oktober lalu rupanya memberikan cerita tersendiri bagi Yuki Kato. Penasaran?
- Annisa Rahmaniyah Afifah
- Sabtu, 26 Oktober 2019 - 03:00 WIB
WowKeren - Topan Hagibis menerjang Semenanjung Izu, barat daya Tokyo pada 12 Oktober lalu. Topan Hagibis adalah siklon tropis yang besar dan kuat yang dianggap sebagai topan paling dahsyat di Jepang.
Badai topan Hagibis di Jepang tersebut rupanya memberikan cerita tersendiri bagi Yuki Kato. Sebab ia sempat berada di sana sebelum musibah tersebut.
Perempuan berusia 24 tahun itu memang sempat menjalani serangkaian liburan di Negeri Sakura tersebut. Beruntung, Yuki tak merasakan terjangan badai tersebut.
Pasalnya, kejadian itu terjadi ketika Yuki sudah pulang ke Indonesia. Ia pun mengaku sangat bersyukur karena terhindar dari bencana alam itu.
"Alhamdulillah enggak, pas kita pulang ke Jakarta baru ada kabar dengan adanya badai Hagibis itu," ujar Yuki saat ditemui di Senayan City, Jakarta pada Kamis (24/10).
Kendati demikian, Yuki sempat merasakan perubahan suhu yang ekstrem sebelum Hagibis menerjang. Menurut penuturan pemain film "Operation Wedding" itu, cuaca Jepang sempat terasa sangat panas.
Padahal sebelumnya, Jepang diberitakan tengah mengalami hujan hampir setiap hari. Saking panasnya, Yuki bahkan merasa seperti terpanggang. "Di sana panasnya nauzubillah, kayak sekarang panasnya Jakarta, global warming guys," kata Yuki.
Kendati demikian, Jepang selalu memiliki kesan tersendiri bagi Yuki. Terlebih lagi, ia memiliki darah keturunan Jepang yang mengalir dari keluarganya.
"Saya pun sangat senang sekali mengunjungi Jepang, walaupun ya cuma keturunan ya, tapi memang menyenangkan banget sih," ujar Yuki seraya tersenyum.
Terlepas dari itu, paras cantik Yuki merupakan blasteran Jepang dan Indonesia dari orangtuanya. Ayahnya bernama Takeshi Kato menikah dengan Twinawati yang berasal dari Malang. Yuki sendiri memiliki dua saudara perempuan.
Sebelumnya, Yuki sempat dilanda dilema ketika harus memilih salah satu kewarganegaraan Jepang atau Indonesia saat usianya 21 tahun. Ia selama ini ternyata secara otomatis menggunakan paspor Jepang. Sebab, peraturan yang dianut Jepang dan juga Indonesia, kewarganegaraan anak mengikuti asal negara ayah.
(wk/anni)
