Sistem Anggaran Warisannya Disalahkan, Ahok Beri Balasan Menohok
Nasional

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat menyalahkan sistem e-budgeting yang diwariskan oleh gubernur sebelumnya soal kejanggalan anggaran APBN DKI Jakarta. Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok pun memberi balasan yang menohok terkait kritik tersebut.

WowKeren - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku jika pihaknya menganggarkan lem Aibon senilai Rp 82,8 miliar seperti yang sempat tertera dalam rencana Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2020. Ia pun lantas menyalahkan sistem penganggaran yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun sebelumnya.

"Enggak mungkin beli lem Aibon Rp 82 miliar. Saya itu menemukan beli Rotring Rp 35 miliar, ballpoint Rotring. Kemudian ATK Rp 1,6 triliun," tutur Anies di Balai Kota DKI pada Rabu (30/10). "Jadi itu sudah kita temukan, itu yang akan koreksi. Dan ini salahnya sistem karena mengandalkan manusia."

Anies bahkan mengatakan jika permasalah dalam sistem penganggaran ini telah muncul di era Gubernur DKI sebelumnya. Oleh sebab itu, Anies mengaku tidak mau mewariskan sistem ini ke Gubernur penerusnya.

"Kan ditemukan juga di era-era sebelumnya. Selalu seperti ini. Karenanya, menurut saya, saya tidak akan meninggalkan ini ke gubernur sesudahnya, PR ini," ujar Anies. "Karena saya menerima warisan nih, sistem ini. Saya tidak ingin meninggalkan sistem ini untuk gubernur berikutnya."


Terkait pernyataan Anies tersebut, mantan Gubernur DKI jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pun buka suara. Menurutnya, sistem e-budgeting berjalan dengan baik jika tidak ada niat untuk melakukan korupsi.

"Sistem itu berjalan baik jika yang input datanya tidak ada niat mark up, apalagi maling," ujar Ahok dilansir Detikcom, Kamis (31/10). "Untuk mencegah korupsi, hanya ada satu kata, transparansi sistem yang ada."

Sekedar informasi, sistem e-budgeting pertama kali digagas oleh Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan saat itu Ahok masih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Ahok pun menyebut banyak orang saat ini sudah mengerti e-budgeting, jadi dirinya tak ingin berkomentar lebih jauh lagi. "Ternyata banyak (yang) sudah viral, orang-orang yang pintar dan tahu sistem e-budgeting. Kalau aku sudah lupa mungkin kelamaan belajar ilmu lain di Mako Brimob," tegasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait