Anggota DPR yang Sering Dicap Komunis Kritik Keras BPJS Kesehatan, Warganet Puji Habis-Habisan
Nasional

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Ribka Tjiptaning Proletaryati, memberikan kritik terkait polemik BPJS Kesehatan yang tak kunjung tuntas dalam rapat kerja bersama Menkes Terawan.

WowKeren - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan belakangan ini mendapat banyak sorotan atas rencananya menaikkan iuran per Januari 2020 mendatang. Kenaikan iuran ini lantas menuai sikap pro dan kontra dari sejumlah pihak.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Ribka Tjiptaning Proletaryati, lantas memberikan kritik terkait polemik BPJS Kesehatan yang tak kunjung tuntas. Kritik tersebut disampaikan Ribka dalam rapat kerja Komisi IX bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada Rabu (6/11).

Potongan video rapat yang menampilkan kritik Ribka tersebut viral di media sosial. Dalam video itu, Ribka mengecam pelayanan kesehatan warga Indonesia yang tidak merata.

"Iklan (BPJS Kesehatan) di TV, saya muak mendengar 'kita bergotong royong, yang kaya membantu yang sakit'. Saya muak. Bukan itu maksud gotong royong yang diamanatkan Bung Karno," tutur Ribka dalam video yang diunggah ke kanal YouTube DPR pada Jumat (8/11). "Gotong royong itu sukarela. Tapi kemudian jika memaksa untuk meminta bayaran, itu namanya pemerasan."

Ribka mengingatkan bahwa kesamaan pelayanan kesehatan untuk rakyat Indonesia telah tercantum dalam pasal 28 H UUD 1945. Bahkan, UU Kesehatan pasal 32 juga mengatur sanksi bagi pihak yang menolak pasien.

"Ini sudah menjadi tanggung jawab Negara. Jangan bilang nanti negara rugi dong. Negara tidak boleh berbisnis dengan rakyat. Kalau belum bertanggung jawab tapi sudah takut rugi, mundur!" tutur Ribka. "Sanksi dua tahun dan denda Rp200 juta. Jika ada pasien mengalami stroke ringan, kemudian semakin parah karena ditolak RS, sanksi menjadi 10 tahun dan denda Rp1 miliar. Tapi tidak ada dokter atau perawat yang mendapat sanksi itu."


Selain itu, Ribka juga mengungkapkan rasa kesalnya pada sistem kesehatan di Indonesia. Ia menyindir dokter-dokter yang kini seakan menjadi pedagang dalam memberikan layanan kesehatan.

"Kalau mau jadi dokter ya dokter saja, kalau mau jadi pedagang ya pedagang saja, tapi kan sekarang banyak dokter yang jadi pedagang, kan repot," ujar Ribka. "Makanya saya pernah usulkan rumah sakit tanpa Kelas. Tapi enggak dikasih izin, istilah komunis sosialis apa lah, enggak tau. Padahal itu yang bener sesuai Pancasila."

Ribka

Twitter

Kritik keras Ribka ini rupanya menuai banyak simpati dari warganet. Pasalnya, Ribka dinilai telah menyuarakan keinginan masyarakat terhadap keberadaan BPJS Kesehatan.

Ada pula warganet yang menyinggung soal Ribka yang kerap dicap komunis. Diketahui, Ribka merupakan putri dari anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), Raden Mas Soeripto Tjondro Saputro.

"Yang milih ibu ini pasti senang. Ribka Tjiptaning Proletariyati," cuit akun @zakwannur sembari membagikan potongan video rapat Ribka. "Dokter tomboy 'Aku Bangga Jadi Anak Seorang PKI' Tp berjasa buat orang banyak, diSurabaya sumbangan ambulance pd wrg Kedinding Lor sangat bermanfaat dan dirasakan warga disitu," komentar akun @Ba***oA. "Yg sibuk hujat dia komunis jgn sampai sakit ya," timpal akun @sa***10.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru