Mantan Kepala BIN Soal Penusukan Wiranto: Menganiaya Tentara Itu Political Assassination
Nasional

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) TNI AM Hendropriyono baru-baru ini mengomentari insiden penusukan Wiranto sebagai aksi political assassination.

WowKeren - Penyerangan terhadap Mantan Menkopolhukam Wiranto yang terjadi di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10) silam hingga kini masih terus mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak. Baru-baru ini, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) TNI AM Hendropriyono mengomentari insiden penusukan Wiranto.

Hendropriyono menyebutkan jika penusukan yang dialami oleh Wiranto merupakan bentuk political assassination. Hendropriyono pun berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

Menurut Hendropriyono, penyerangan Wiranto merupakan bentuk penganiayaan terhadap tentara dan pembunuhan secara politik. Ia mengaku lega jika upaya pembunuhan terhadap tokoh politik ini tidak berhasil. Walau begitu, kejadian itu disebutkan Hendropriyono sebagai hal yang begitu memprihatinkan.

"Jangan menganiaya tentara, jangan membunuh secara politik, seperti apa yang terjadi terhadap Wiranto, itu adalah political assassination, cuman tidak berhasil," kata Hendropriyono saat ditemui di Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, pada Minggu (10/11). "Kalau ini terjadi sebetulnya merupakan suatu hal yang menyedihkan dan berbahaya."

Lebih lanjut Hendropriyono menyatakan jika menganiaya sesama merupakan hal yang tidak dapat ditoleransi apalagi terhadap seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Oleh sebab itu, ia memperingatkan siapapun agar jangan sekali-kali melakukan penganiayaan terhadap TNI.


Bukan tanpa sebab Hendropriyono memberikan pernyataan ini. Pasalnya, ia berkaca pada peristiwa ketika 7 pahlawan revolusi dibunuh yang menyebabkan tentara tidak terima dan memburu habis para anggota PKI.

"Kita sudah mengalami peristiwa ketika 7 pahlawan revolusi dibunuh," jelas Hendropriyono. "Kemudian tentara tidak terima, PKI dikejar habis-habisan, begitupun ini bukan tidak mungkin."

Maka penganiayaan terhadap tentara disebutkan Hendropriyono justru sama saja membuat pelaku sedang menggali lubang kuburnya sendiri. Karena itu, Mantan Kepala BIN ini mengingatkan pihak-pihak yang bersiap untuk melakukan tindakan kejahatan tersebut untuk tidak main-main dengan konsekuensinya.

"Kalau terjadi penganiayaan terhadap prajurit seperti itu, mati tidak mati, saya khawatir si pelaku ini menggali lubang kuburnya sendiri," ujar Hendropriyono. "Karena itu, sebagai orang tua saya ingin ingatkan jangan terjadi lagi."

Sebelumnya penyerangan Wiranto terjadi saat dirinya sedang melakukan kunjungan di salah satu pondok pesantren Pandeglang. Tiba-tiba Wiranto ditusuk oleh orang yang tidak dikenal yang diduga terpapar isu radikalisme.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru