Hati-Hati Modus Baru, Narkoba Diedarkan Dalam Bungkus Kuaci
Nasional

Pelaku memilih bungkus kuaci untuk mengemas narkoba racikan mereka karena menganggap bungkus kuaci sangat umum sehingga membuat orang tidak mudah curiga dan juga untuk mengelabui polisi.

WowKeren - Pengedar narkoba selalu tak pernah kehabisan akal untuk melakukan aksinya. Berbagai cara dilakukan untuk bisa mengedarkan barang haram tersebut, tak terkecuali dengan memanfaatkan kemasan makanan.

Baru-baru ini, Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Pusat mengungkap modus baru sindikat pengedar narkoba jenis sabu. Sabu tersebut dibungkus dalam kemasan camilan, kuaci.

Adapun modus ini berhasil diungkap berkat laporan warga yang tinggal di Kemayoran, Jakarta Pusat. Saat penangkapan, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa sabu seberat 3,73 kilogram dan 4.120 pil ekstasi dari tangan pelaku.

Wakapolres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa polisi berhasil menangkap 1 orang tersangka. "Sat Reskrim tim narkoba Jakarta Pusat ini melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap satu tersangka. Dengan inisial YDS (34 tahun). Barang bukti yang berhasil diamankan saat itu adalah sekitar 44 gram awalnya," kata Susatyo di Jakarta Pusat, Kamis (28/11).


Setelah melakukan penggeledahan lanjut, polisi berhasil menemukan 3,6 kilogram sabu dan pil ekstasi 4.000 butir di apartemen yang ditinggali YDS untuk meracik narkoba yang akan diedarkan dalam bungkus kuaci tersebut. Dari YDS, polisi berhasil mengamankan pelaku lainnya.

"Hasil penggeledahan, mereka meracik dan disamarkan dalam bentuk kuaci," jelas Susatyo. "Dia bikin sendiri bungkusan ini dan memasukkan narkoba ke dalamnya."

Bisnis haram tersebut membuat kedua tersangka meraup miliaran rupiah. Setiap paketnya, narkoba kuaci dibanderol sekitar Rp 300 ribu. Susatyo menuturkan bahwa transaksi biasa dilakukan di tempat hiburan malam. "Mereka menggunakan sel terputus. Transaksi bisa dilakukan di tempat hiburan malam dan tempat lain," lanjut Susatyo.

Menurut Susatyo, alasan kedua pelaku menggunakan bungkus kuaci adalah karena kemasan camilan tersebut sangat umum sehingga lebih mudah untuk mengelabui polisi. "Mereka pakai kemasan yang sangat umum. Yang orang tak curiga. Mungkin orang lihatnya seperti beras atau kopi sehingga orang tak curiga," ujar Susatyo.

Peredaran narkoba dengan memanfaatkan bungkus makanan bukan pertama kali ini terjadi. Sebelumnya, Polsek Kalideres Jakarta Barat mengamankan dua orang kurir narkotika yang mengedarkan sabu-sabu dalam bungkus abon.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait