Warga yang merupakan pemilik sumur berharap agar setelah tulang belulang tersebut diangkat dan diabenkan sesuai adat setempat, tidak akan ada lagi kejadian-kejadian aneh yang menimpa keluarganya.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 05 Desember 2019 - 14:02 WIB
WowKeren - Warga Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali melakukan pembongkaran sumur tua yang sudah lama tertimbun. Saat melakukan pembongkaran, warga menemukan tulang belulang dari dalamnya. Sumur tersebut diduga pernah menjadi lokasi pembunuhan anggota Partai Komunis Indonesia.
Salah seorang saksi sejarah, Ketut Suara, menyebutkan bahwa di zaman dulu, terdapat lima hingga tujuh orang anggota PKI yang dibunuh. Jasad mereka kemudian dimasukkan ke dalam sumur. "Dulu saat jaman PKI ada lima sampai tujuh orang anggota PKI yang terbunuh. Para korban dibuang ke dalam sumur," ujar Ketut dilansir Kumparan Kamis (5/12).
Ketut menyatakan bahwa dua dari korban yang jasadnya dibuang ke sumur tersebut merupakan kerabatnya. Sedangkan sisanya merupakan warga Bali lainnya.
Dengan menggunakan alat berat, sumur tersebut digali hingga kedalaman sepuluh meter. Sejumlah tulang-belulang yang sudah tidak utuh pun berhasil ditemukan. Bahkan dari mereka ada yang berukuran kecil hingga berupa serpihan. Oleh sebab itu, tidak bisa dipastikan tulang-belulang tersebut milik berapa orang.
Tengkorak-tengkorak itu akan dikumpulkan untuk dilaksanakan upacara pengabenan. Hal itu sebagaimana disebutkan oleh sang pemilik sumur, Kadek Suryawan.
Suryawan menyebutkan bahwa keberadaan sumur berisi tulang manusia tersebut berhasil terkuak usia serentetan kejadian mistis yang dialami oleh keluarganya. Ia menyebutkan bahwa beberapa hari sebelumnya, anaknya sempat mengalami kesurupan dan meminta agar sumur tua dibongkar untuk mengangkat tulang-belulang.
"Beberapa hari lalu anak saya sempat kesurupan," jelas Suryawan masih dilansir Kumparan. "Teriak-teriak meminta sumur tua dibongkar untuk mengangkat tulang belulang untuk diaben."
Ia yakin bahwa proses penggalian tersebut telah berhasil mengangkat seluruh tulang belulang korban. Untuk itu, ia berharap agar setelah diangkatnya tulang tersebut dan diupacarakan sesuai adat masyarakat setempat, tidak akan ada lagi kejadian aneh yang menimpa keluarganya maupun orang lain.
(wk/zodi)
