BNN Sebut Penyelundupan Narkoba Meningkat di Lokasi Ibu Kota Baru: Ada 100 Kg Lebih
Nasional

Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari Menyatakan Bahwa Pihaknya Telah Berhasil Menggagalkan 100 Kilogram Narkoba Selundupan Di Kawasan Calon Ibu Kota Baru.

WowKeren - Penyebaran narkotika di Indonesia masih menjadi PR bagi pemerintah untuk diselesaikan. Bahkan, penyelundupan barang haram tersebut kian meningkat di lokasi yang akan menjadi ibu kota baru.

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menggagalkan 100 kilogram narkoba di ibu kota baru. "(Peredaran narkoba di Ibu Kota baru) ada peningkatan. Kami mencatat dari beberapa bulan lalu kurang lebih ada 100 kilo (kilogram) yang bisa kami gagalkan," kata Arman di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta, Kamis (5/12).

Arman mengaku terkejut dengan banyaknya narkotika yang masuk ke wilayah Kalimantan Timur. Sebab, selama ini Kaltim bukan merupakan kawasan industri maupun wisata. Oleh sebab itu, BNN akan melakukan evaluasi. Evaluasi tersebut untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara aksi para bandar narkoba yang menyelundupkan narkoba ke sana dengan rencana pemindahan ibu kota.


"Sesuai dengan pengalaman biasanya para bandar narkoba ini akan tetap melihat pasar atau market, di mana market besar, di mana kebutuhan meningkat, dan tentunya merupakan daerah peningkatan para pemakai atau pencandu narkoba, tentu mereka mengarahkan sindikatnya ke sana," ujarnya.

Sementara itu, dalam penemuan narkoba yang ditemukan di Kaltim tidak ditemukan jenis baru. Arman menyebut bahwa ada tiga jenis narkoba yang ditemukan yakni sabu, ekstasi, dan ganja. Ketiga jenis tersebut, dikatakan Arman sering dipakai oleh kalangan generasi muda.

"Tiga jenis ini masih mendominasi penyalahgunaan narkoba di Indonesia," lanjut Arman. "Terutama di kalangan anak muda atau kalangan generasi muda kita."

Lebih jauh, ia menduga bahwa narkoba yang diselundupkan ke Kaltim berasal dari jaringan narkoba internasional. Sebelum diselundupkan ke Indonesia, narkoba tersebut transit terlebih dahulu di Malaysia. "Dari sini sudah jelas kita lihat bahwa sindikat yang terlibat terdiri dari beberapa kebangsaan dan kalau kita lihat dari sumber barangnya maka juga mereka berada di teritorial beberapa negara," ujarnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait