Akses Utama ke Gunung Bromo Lewat Probolinggo Longsor, Pengunjung Diminta Waspada
Nasional

Bencana itu terjadi di kawasan Desa Sapi Kerep Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pada Kamis (5/12) malam, yang disebabkan akibat hujan yang terjadi di kawasan lereng gunung Bromo.

WowKeren - Kabar kurang mengenakkan untuk para wisatawan yang ingin pergi ke Gunung Bromo. Pasalnya, akses utama dari arah Probolinggo menuju ke Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengalami longsor.

Longsor terjadi di kawasan Desa Sapi Kerep Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pada Kamis (5/12) malam. Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah, (BPBD) longsor tersebut mencapai panjang 17 meter dengan tinggi 10 meter.

"Longsoran mencapai panjang 17 meter dan tinggi 10 meter," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, dilansir RmolJatim, Jumat (6/12). "Ruas jalan yang bisa akses sekitar 3 meteran."

Sedangkan terkait penyebab bencana longsor tersebut, Anggit menuturkan bahwa longsor itu terjadi akibat adanya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di kawasan warga suku Tengger atau di lereng Gunung Bromo. Air hujan membuat bahu jalan tergerus sehingga hal ini berakibat pada berkurangnya kepadatan tanah. Akibatnya, tanah pun ambrol.


"Sehingga mengakibatkan tergerusnya bahu jalan serta tidak adanya saluran air keluar," lanjut Anggit menjelaskan. "Dan mengakibatkan daya ikat tanah berkurang dan menyebabkan ambrolnya tanah."

Sementara ini, BPBD telah menerjunkan tim ke lokasi dan memasang garis polisi di area longsor. Lebih lanjut, Anggit memaparkan bahwa pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Kami masih berkoordinasi dengan Dinas PUPR, sehubungan kejadian longsor itu," sambung Anggit.

Bukan tanpa alasan, hal itu untuk mengetahui lebih lanjut apakah longsor berkaitan dengan proyek PUPR. Sebab, lokasi kejadian berada pada area plengsengan proyek PRIM yang baru selesai dikerjakan. Jika memang bencana tersebut berkaitan dengan proyek itu maka perbaikannya akan menjadi tanggung jawab kontraktor. "Jika masih dalam masa pemeliharaan, maka perbaikannya merupakan tanggung jawab kontraktor proyek," lanjut Anggit.

Ia mengimbau agar masyarakat yang melintasi daerah tersebut lebih berhati-hati dan waspada. "Diimbau kepada masyarakat dan wisatawan yang melalui jalur tersebut, untuk lebih berhati- hati dan waspada," pungkasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru