Menter KKP Edhy Prabowo mendapatkan sejumlah kritikan terkait wacana ekspor benih lobster. Meski begitu, Menko PMK Luhut Binsar Pandjaitan justru menunjukkan dukungannya atas wacana tersebut.
- Nidya Putri
- Jumat, 13 Desember 2019 - 11:03 WIB
WowKeren - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berencana untuk membuka keran ekspor benih lobster. Namun, wacana tersebut rupanya menuai kritikan dari sejumlah pihak. Pasalnya, kebijakan tersebut bertentangan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan era sebelumnya Susi Pudjiastuti.
Meski begitu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menunjukkan dukungannya terkait wacana Edhy Prabowo untuk membuka keran ekspor benih lobster tersebut. Menurutnya, ada dampak ekonomi yang besar dari rencana tersebut dibandingkan harus ditutup keran ekspornya.
"Nilai tambah juga, daripada sekarang ini diselundupkan 80 persen, lebih bagus dikontrol," ujar Luhut di kantornya, Kamis (12/12). "Kan ujung-ujungnya pengawasan."
Lebih lanjut, Luhut pun menceritakan terkait aturan Susi sebelumnya yang melarang benih lobster untuk diekspor khusus ukuran di bawah 200 gram. Namun, Edhy menemukan penyelundupan hingga ke Vietnam meski aturan tersebut berlaku. Karena itu, ia yakin bahwa pelanggaran akan tetap ada.
"Dulu ada masalah sekarang juga ada masalah," terangnya. "Apa nanti dengan gini nggak ada masalah, ya nggak lah ada masalah tapi masalahnya makin kecil, kalo pengawasan lebih bagus dan jelas."
Keyakinan Luhut mendukung wacana tersebut dikarenakan peluang hidup benih lobster juga tidak besar dan hanya ada 1 persen bila di alam bebas. Namun, ia juga menjelaskan jika tak semua benih lobster yang akan diekspor.
"Sebagian tetap dilepaskan. 5% ke habitatnya. Supaya benih nggak hilang," paparnya. "Sudah ada hitung-hitungan ilmiahnya lah, studinya sudah ada. Apapun studi itu, implementasi penting. Super penting pengawasan."
Sebelumnya, wacana Edhy Prabowo ini mendapat kritikan keras dari Pengamat Ekonomi Faisal Basri. Pasalnya, dibukanya ekspor benih lobster dapat merusak lingkungan.
"Lobster ini kan di alam. Nanti kalau jadi diekspor rusak tuh lingkungan, telur-telur lobster itu rusak lah itu," kata Faisal di Kementerian Keuangan, Selasa (10/12). "Belum dua bulan kabinet ada justru (larangan) ekspor benih lobster dicabut. Udah gila ini."
(wk/nidy)
