Tiga bahasa tersebut antara lain bahasa Arab, Inggris, dan Mandarin. Adapun alasan Menteri Agama merencanakan hal ini adalah untuk membekali lulusan dengan kemampuan bahasa.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 07 Januari 2020 - 19:59 WIB
WowKeren - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi meminta agar ada sejumlah bahasa dijadikan sebagai syarat kelulusan bagi siswa madrasah aliyah. Tiga bahasa itu di antaranya bahasa Inggris, Arab, dan Mandarin.
Adapun hal tersebut dimaksudkan agar para lulusan madrasah aliyah memiliki nilai plus di dunia kerja. Sebab di masa sekarang ini, penguasaan bahasa asing menjadi hal yang penting dalam dunia kerja.
Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan Madrasah Kemenag, Ahmad Umar. Umar mengatakan bahwa selain keahlian bahasa, para siswa juga diharuskan menguasai IT dan vokasi.
"Perintah Pak Menteri ada tiga untuk meningkatkan daya saing," kata Umar di Jakarta, Selasa (7/1). "Satu, anak madrasah harus menguasai satu di antara tiga bahasa asing, yaitu bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Mandarin. Lalu menguasai IT dan vokasi."
Menurut Umar, lulusan yang memiliki keahlian bahasa akan lebih mudah diserap di dunia kerja. Terkait bahasa Mandarin, Umar menyatakan bahwa hal itu bisa diganti dengan bahasa asing lainnya, misalnya seperti bahasa Jerman, Italia, ataupun bahasa Jepang.
Sedangkan Fachrul sendiri mengusulkan bahasa Mandarin karena saat ini bahasa republik rakyat Tiongkok tersebut banyak digunakan di dunia kerja. "Pertimbangannya begini, bahasa Mandarin ini kan termasuk bahasa asing yang memang banyak digunakan dalam dunia kerja," tutur Umar.
Meski demikian, belum ada kepastian kapan rencana ini akan diimplementasikan. Namun yang jelas, Kemenag berencana melakukan standardisasi kompetensi berbahasa bagi siswa madrasah sebelum lulus. "Ini kita masih jajaki untuk prosesnya, ini kan permintaan beliau, sudah kita siapkan," pungkas Umar.
(wk/zodi)
