Komisioner KPU Wahyu Setiawan telah ditetapkan sebagai tersangka dalam OTT KPK pada Rabu (8/1). Ia pun menuliskan surat permohonan maafnya sebelum ditahan di rutan oleh lembaga antirasuah tersebut.
- Nidya Putri
- Jumat, 10 Januari 2020 - 14:04 WIB
WowKeren - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (8/1) lalu. KPK sendiri telah menetapkan Wahyu sebagai tersangka karena diduga menerima suap setelah berjanji untuk menetapkan eks caleg PDIP Harun Masiku sebagai anggota DPR RI terpilih melalui mekanisme Pengganti Antar Waktu (PAW).
Wahyu sendiri akan ditahan untuk 20 hari pertama oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat hendak ditahan, Komisioner KPU itu sempat menulis surat permohonan maafnya.
Surat tersebut, diberikannya kepada wartawan sesaat sebelum ia dibawa ke rutan. Surat tersebut berisikan permohonan maafnya kepada para kolega di KPU.
"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada Ketua, Anggota, dan Sekjen KPU RI atas peristiwa yang saya alami," tulis Wahyu dalam surat tersebut. Tak hanya itu, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada jajaran KPU mulai tingkat nasional hingga kabupaten/kota.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan jika kasus dugaan suap tersebut merupakan kesalahan pribadinya dan tak ada sangkut pautnya dengan KPU RI. Ia juga berjanji akan bertindak kooperatif terhadap proses hukum yang dilakukan oleh KPK.
Terakhir, dalam surat itu juga Mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) itu memohon agar selalu diberikan kesehatan dan kesabaran. Serta menyinggung soal jabatannya sebagai Komisioner KPU. "Dengan saya telah ditetapkan sebagai tersangka, maka dalam waktu segera saya akan mengundurkan diri sebagai Anggota KPU," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan jika kasus suap ini turut menyeret nama Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief, sempat menyebut bahwa Wahyu diciduk bersama dua staf Hasto.
(wk/nidy)
