Banjir rupanya tak hanya merendam pemukiman warga namun juga masuk ke pusat perbelanjaan sehingga menimbulkan kerugian bagi para tenant, terutama tenant kecil.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 10 Januari 2020 - 16:28 WIB
WowKeren - Hujan deras yang mengguyur wilayah ibu kota dan sekitarnya pada penutupan tahun 2019 lalu menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah. Banjir ini disebut-sebut sebagai yang terparah.
Banjir rupanya tak hanya merendam pemukiman warga namun juga masuk ke pusat perbelanjaan. Hal ini membuat aktivitas bisnis menjadi lumpuh. Salah satu pusat perbelanjaan yang terkena dampak terparah atas banjir awal tahun ini adalah Mal Cipinang Indah, Jakarta Timur.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia DPD DKI Jakarta Ellen Hidayat mengatakan bahwa selama ini, meskipun Jakarta dilanda banjir, air bah tersebut tak sampai masuk ke pusat perbelanjaan. Ia pun mengaku kaget dengan peristiwa itu.
"Kita lihat selama ini hampir (semua) mal nggak ada kena (banjir)," kata Ellen dilansir Detik, Jumat (10/1). "Biasanya hanya di depan, sekarang sampai masuk. Kita selaku tenant kaget juga. Parahnya itu (banjir) sampai masuk ke dalam mal, biasanya jarang sampai ke dalam."
Tak hanya Mal Cipinang, Mall Taman Anggrek, serta kawasan Mall di Daan Mogot pun juga tak luput dari dampak banjir. Tak hanya itu, Ritel di Bandara Halim Perdanakusuma juga terpaksa tutup menyusul berhentinya operasi bandara akibat landasan pacu terendam banjir.
Hal senada juga disebutkan oleh Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO). "Ya jelas ini adalah fenomena terparah, karena sebelumnya tidak pernah sampai tutup selama ini," ujar Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah masih dilansir Detik.
Insiden ini merugikan para tenant, terutama tenant kecil. Sebab, banjir yang masuk ke mal merusak barang-barang yang dijual. Sehingga hal ini membuat pendapatan mereka berkurang.
"Kalau mal tutup artinya tenant-tenant kecil ini tidak bisa beraktivitas seperti biasanya," tutur Budiharjo. "Selain dirugikan barang-barang dagangannya rusak kena banjir, pendapatan mereka juga berhenti, karyawannya pun demikian."
(wk/zodi)
