Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rahman mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo ingin melibatkan partisipasi banyak negara dalam pembangunan di ibu kota baru nantinya.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 14 Januari 2020 - 10:03 WIB
WowKeren - Pemerintah kian serius merencanakan pembangunan di ibu kota baru. Pembangunan itu rencananya akan melibatkan negara-negara lain.
Untuk itu, pemerintah akan memfasilitasi negara lain yang ingin ikut berinvestasi membangun ibu kota negara baru Indonesia di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rahman.
Dikatakannya, saat ini sudah ada banyak negara yang menunjukkan minatnya untuk ikut serta dalam pembangunan ibu kota baru di Indonesia. Beberapa di antaranya yakni Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Dalam hal ini gagasan Pak Jokowi ke arah sana," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/1). "Jadi pemerintah akan menjadi (fasilitator) karena ingin menjadikan ibu kota baru persembahan Indonesia kepada dunia."
Nantinya, keunggulan dari masing-masing negara yang bergabung tersebut bisa dihadirkan di ibu kota yang baru. Jokowi ingin para negara tersebut ikut andil tak hanya dalam pembangunan infrastruktur, namun juga teknologi hingga konservasi lingkungan.
"Dengan pertemuan di Abu Dhabi, Presiden juga menyampaikan dan mengundang semua negara mana pun baik dari UEA, Korsel, Jepang, China, Eropa atau mana pun," lanjut Fadjroel. "Untuk bekerja sama membangun ibu kota baru."
Jokowi pun sudah meminta kepada putra mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) untuk menjadi dewan pengarah pada pembangunan tersebut. Permintaan itu pun mendapat tanggapan positif dari pihak Abu Dhabi.
"Beliau sangat positif melihat rencana pemerintah Indonesia membangun ibu kota baru dengan konsep yang ditawarkan oleh Pak Jokowi," tutur Fadjroel. "Sebagai kota yang berkelanjutan, sustainable city bukan sekadar smart city. Yang akan berusia seribu tahun.
(wk/zodi)
