Perintahkan Satpol PP Razia LGBT, Walkot Depok Langsung Dikecam Internasional
Nasional

Kasus Reynhard Sinaga di Inggris ternyata berdampak besar terhadap Indonesia. Terbukti dari Wali Kota Depok, Muhammad Idris, yang langsung memerintahkan jajarannya untuk merazia kaum LGBT.

WowKeren - Pekan lalu Indonesia dibuat geger dengan berita tentang predator seksual bernama Reynhard Sinaga. Sosoknya menjadi viral lantaran Reynhard terbukti melakukan pemerkosaan kepada 48 pria.

Tak pelak perilaku Reynhard yang dianggap menyimpang ini membuat sejumlah pihak langsung memberi reaksi keras. Salah satunya Wali Kota Depok, Muhammad Idris, yang berencana untuk menindak tegas kelompok LGBT.

Idris berencana mengerahkan Satpol PP untuk melakukan razia dan pendataan, terutama kepada para penghuni kos di sekitar Kota Depok. Wali kota yang sempat viral lantaran memasang lagu ciptaannya di lampu lalu lintas itu berdalih razia dilakukan demi mencegah adanya "Reynhard berikutnya".

Wacana Idris ini rupanya tak hanya menjadi buah bibir di media Indonesia, tetapi juga sampai ke internasional. Terbukti dari seorang jurnalis ABC News bagian Asia Pasifik, Max Walden, yang langsung mengecam kebijakan Idris. Lewat Twitter-nya, Walden menilai tindakan Idris tidak masuk akal.


"Betapa tidak jelas: merespons laporan bahwa keluarga Reynhard Sinaga, WNI yang dijatuhi vonis karena terbukti menjadi pemerkosa di Inggris, tinggal di Depok, wali kota menginstruksikan jajarannya untuk merazia kaum LGBT di sana," cuit Walden pada Senin (13/1) pagi.

Beragam komentar pun langsung meramaikan cuitan Walden itu. Kebanyakan dari warganet tidak setuju dengan kebijakan Idris, walau mereka juga mengaku tak heran bila sang walkot mengambil keputusan demikian.

"Aku pernah dengar pemerkosa yang heteroseksual memang memalukan tetapi jauh lebih baik daripada pemerkosa homoseksual. Aku tahu kejadian ini akan memicu pemerintah Indonesia menekan komunitas LGBT dan memperlakukan mereka seperti penyakit berbahaya," ujar @Lag*****17. "Hmm... bukan menindak tegas pemerkosa? Mungkin di pikirannya boleh memerkosa, tetapi tidak dengan LGBT," imbuh @fi****nt.

Sebelumnya Komnas HAM juga menyampaikan rasa keberatan mereka atas kebijakan Idris. Menanggapi penolakan tersebut, Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny menegaskan kebijakan itu diambil demi mencegah perilaku asusila di tengah masyarakat.

"Sebenarnya bukan diartikan razia khusus buat LGBT ya. Kemarin karena razia itu sebetulnya lebih ke koordinasi pengelola-pengelola apartemen agar tidak memfasilitasi adanya tindakan asusila," jelas Lienda, dilansir CNN Indonesia, Selasa (14/1).

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait