Putri Gus Dur Sebut Kemunculan Keraton Agung Sejagat Fenomena Halu
Nasional

Yenny Wahid menyebut bahwa kemunculan Keraton Agung Sejagat dan semacamnya merupakan fenomena halu, sehingga masyarakat memiliki dua pilihan untuk menyikapinya, antara percaya atau membiarkannya.

WowKeren - Putri Presiden Republik Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh, ikut angkat bicara mengenai kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah. Ia menyebut bahwa keraton yang mengklaim sebagai penerus Majapahit itu adalah fenomena halu yang tengah merebak di masyarakat.

Wanita yang akrab disapa Yenny Wahid tersebut mengatakan bahwa untuk menghadapi fenomena semacam itu, masyarakat memiliki dua pilihan. Masyarakat bisa mempercayainya maupun membiarkan mereka.

"Sekarang kan banyak orang yang 'halu' (berhalusinasi)," kata Yenny, di Kantor Kemenko Polhukam, Kamis 916/1). "Ya kalau menganggap dirinya raja. Kita punya (bisa) apa?"

Meski demikian, ia tidak menampik jika masih banyak masyarakat yang mempercayai hal-hal semacam ini, misalnya ketika Totok Santosa mengklaim dirinya sebagai Raj Keraton Agung Sejagat. Buktinya, tak sedikit yang bersedia menjadi anggota kerajaan itu.


Menurutnya, mereka yang sudah terpengaruh dengan fenomena tersebut sebaiknya tidak disikapi berlebihan. Sebaliknya, dilakukan pendekatan persuasif dengan melakukan pembinaan secara baik-baik. Selain itu, bisa digali alasan apa yang membuat orang tersebut bersedia menjadi pengikutnya.

"Dibina saja, ditanya baik-baik, disentuh emosinya, ngapain kok ikut-ikutan begitu," jelas Yenny. 'Loh saya kalau pakai baju punggawa begini, saya kan gagah,' dia bilang begitu. Ya, itu kan persoalan lain," katanya.

Daripada hal-hal semacam itu, masih ada banyak urusan lain yang layak mendapat perhatian. Meski demikian, persoalan ini tidak bisa dianggap remeh jika terdapat unsur penipuan.

"Kalau penipuan beda lagi. Itu pelanggaran hukum. Itu boleh ditangkap," lanjut Yenny. "Tetapi kalau dakwaannya adalah karena dia pura-pura menjadi raja, itu tidak bisa jadi landasan untuk menangkap."

Seperti yang dilakukan Totok terhadap para pengikutnya. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng menangkap Totok dan Fanni di sekitar Wates, Yogyakarta, atau di luar "keratonnya" di Purworejo, Jateng, dan menjadikannya tersangka penipuan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait