Hakim MK Dikritik Tak Adil Karena Biarkan Arteria Dahlan Main HP di Sidang
Nasional

Kritik tersebut disampaikan oleh uasa Hukum 13 pemohon uji formil Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK, Saor Siagian. Saor juga menyoroti keterlambatan Arteria ke sidang MK pagi ini.

WowKeren - Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dikritik oleh Kuasa Hukum 13 pemohon uji formil Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK, Saor Siagian. Majelis Hakim MK dinilai Saor telah membiarkan kuasa hukum DPR, Arteria Dahlan, bebas bermain ponsel selama berjalannya sidang.

Kritik tersebut disampaikan Saor agar Majelis Hakim MK dapat bersikap adil terhadap pemohon maupun termohon dalam persidangan. Selain itu, kritik Saor ini juga sebagai respons terhadap sikap salah satu Hakim MK bernama Saldi Isra yang menegur keras pemohon yang keluar masuk sidang.

Sebelumnya, Saldi menyatakan pihak pemohon, dalam kasus ini mahasiswa, tidak menghormati marwah Mahkamah dalam menjalankan agenda sidang. Ketua MK juga menyampaikan pernyataan senada.

Menurut Saor, dirinya tidak mempersoalkan teguran terhadap mahasiswa tersebut. Terlebih dirinya juga bukan bagian kuasa hukum pihak mahasiswa. Namun, Saor menyoroti sikap abai Mahkamah yang membiarkan Arteria bebas bermain ponsel sepanjang sidang. Sedangkan, tutur Saor, pihak kuasa hukum pemohon tak diperbolehkan membawa ponsel ke dalam ruang sidang.


"Maksud saya, Yang Mulia, tolong disidang-sidang berikutnya kita diperlakukan sama," tutur Saor sebelum agenda sidang mendengar jawaban DPR dan Pemerintah di Gedung MK pada Senin (3/2) hari ini. "Kalau memang semua tidak bisa (bawa dan main) HP, jangan juga orang kemudian orang-orang tertentu main HP."

Tak hanya itu, Saor juga menyoroti keterlambatan Arteria dalam menghadiri sidang di Gedung MK pagi ini. Menurut Saor, Arteria yang merupakan politisi PDIP tersebut telah menghina Mahkamah.

Saor lantas mengungkapkan bahwa untuk menghadiri sidang tepat waktu, dirinya harus menaiki commuter line dari Bekasi lalu melanjutkan dengan moda transportasi roda dua. Bahkan hujan turun di tengah perjalanan. Di sela-sela pembicaraan Saor, Arteria menginterupsi.

"Tolong dia ditegur, Yang Mulia. Ini bagian saya bicara. Saya terakhir tadi untuk mengejar (agenda sidang) Mahkamah saya naik kereta, kemudian naik ojek. Perjalanan kemudian hujan, tukang ojek kemudian bilang, 'Bang, Pakai ini (jas hujan)," ujar Saor. "Enggak usah, karena saya harus mengejar Mahkamah. Tidak boleh terlambat di Mahkamah dan itu kita kampanyekan. Tetapi saya lihat ketika saudara ini kemudian datang terlambat, ini kami sangat menyesal. Ada penghinaan menurut saya kepada Mahkamah."

Menanggapi kritik Saor tersebut, Ketua MK Anwar Abbas pun menjelaskan bahwa DPR telah menyampaikan pemberitahuan tentang keterlambatan Arteria sebelum sidang dimulai. Anwar lantas menengahi perdebatan tersebut.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait