Masih Proses Lelang, PUPR Targetkan Perbaiki 1.500 Sekolah Rusak
Nasional

Tahun sebelumnya, PUPR telah sukses merenovasi 1.300 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan berat. Dari data-data yang masuk, PUPR akan mengkategorikan kerusakan bangunan sekolah ke dalam tiga jenis.

WowKeren - Pendidikan merupakan salah satu sektor yang penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Namun sayangnya, fasilitas pendidikan yang terdapat di tempat satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Tak sedikit bangunan sekolah yang memerlukan perbaikan untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan akan memperbaiki sebanyak 1.500 bangunan sekolah yang membutuhkan renovasi. Jumlah tersebut diambil berdasarkan prioritas skala bangunan sekolah rusak berat di penjuru Indonesia.

Direktur Jenderal Cipta Karya PUPR Danis Sumadilaga menuturkan bahwa rencana tersebut saat ini tengah memasuki proses lelang. Jika proses lelang sudah selesai maka bisa segera dieksekusi. PUPR menargetkan renovasi bisa mulai dilakukan dua bulan setelahnya.

"Sudah mulai dilakukan lagi (renovasi bangunan sekolah)," kata Danis, Senin (3/2). "Sedang proses lelang. Saya kira sebulan dan dua bulan (lagi) sudah mulai jalan."


Tahun sebelumnya, PUPR telah sukses merenovasi 1.300 bangunan sekolah yang mengalami kerusakan berat. Dari data-data yang masuk, PUPR akan mengkategorikan kerusakan bangunan sekolah ke dalam tiga jenis, yakni rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat. Bangunan yang masuk ke dalam kategori rusak berat akan ditindak prioritas.

"Selama ini secara prinsip sekolah itu di Dikbud dan Pemda. Nah, kita sendiri untuk 2019 kita dapat data (bangunan sekolah rusak)," lanjut Danis. "Data itu kita evaluasi mana yang rusak berat, rusak sedang, rusak ringan. Kita memilih prioritas yang rusak berat."

Insiden bangunan sekolah roboh memang kerap terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Salah satunya yang terbaru adalah yang terjadi di SDN Samudrajaya 04, Kabupaten Bekasi. Plafon pada salah satu ruang kelas roboh sehingga menyebabkan siswa tak bisa melakukan aktivitas belajar seperti semestinya.

Bangunan sekolah yang ada di Bekasi rata-rata memang sudah berusia. Pasalnya, bangunan-bangunan itu telah dibangun sejak tahun 1980-an. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Bekasi Carwinda.

"Ujung-ujungnya sekarang sudah banyak yang rusak," kata Carwinda dilansir CNN Indonesia, Selasa (4/1). "Padahal kami setiap tahun tidak kurang dari 300 kelas kita bangun. Tahun sekarang rencana 322 kelas."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru