Wabah virus Corona dari Wuhan, Tiongkok masih menjadi momok menyeramkan. Berbagai metode pengobatan pun dikembangkan, salah satunya seperti yang disampaikan guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya berikut.
- Elvariza Opita
- Kamis, 13 Februari 2020 - 19:40 WIB
WowKeren - Berbagai metode pengobatan coba dikembangkan demi mengatasi wabah virus Corona yang sampai saat ini belum berhasil ditangkal. Diketahui vaksin untuk mengatasi penyakit tersebut masih belum juga ditemukan, hingga menyebabkan lebih dari seribu nyawa melayang karenanya.
Tentu obat yang dimaksud di sini adalah dari segi medis dan kimiawi. Namun rupanya seorang guru besar dari UIN Sunan Ampel Surabaya memiliki pandangan berbeda.
Prof DR Ahmad Zahro menilai bahwa wabah virus yang baru-baru ini dinamai COVID-19 itu bisa disembuhkan dengan metode pengobatan rukiah. Berikut penjelasan lengkap dari sang guru besar.
Zahro mengatakan mulanya corona memang virus yang tersebar melalui kelelawar, dan itu bisa terdeteksi secara medis. Namun belakangan, berdasarkan banyak hadis, ia meyakini sudah ada campur tangan setan dalam penyebarannya.
"Bahwa corona virus itu berasal dari kelelawar, iya. itu virus itu (dilihat) dari ilmu medis," ujar Zahro, Kamis (13/2). "Tapi dalam stadium tertentu, itu menjadi penyakit 'ain, menjadi penyakit yang ada keterlibatan saitan."
"Jika sudah dalam taraf mewabah, maka kata Zahro, pengobatannya bukan lagi hanya mengandalkan ilmu medis dari dokter. Tapi juga diperlukan metode rukiah.
"Kalau sudah seperti itu, sudah mewabah itu tentu bagian yang sudah menjadi penyakit 'ain, sudah menjadi keterlibatan setan," jelasnya, dilansir dari CNN Indonesia. "Itu ya (pengobatannya) rukiah, bukan hanya medis."
Menurutnya pengobatan rukiah sudah terbukti manjur terhadap penyakit-penyakit lainnya. Salah satunya penyakit jantung, yang ia klaim sudah terbukti di klinik pengobatan rukiah miliknya, Al Qadar.
"Penyakit lain juga gitu, misalnya penyakit jantung. jantung secara medis sudah dicoba, tetap belum sembuh, karena sudah ada wilayah yang kadung dimasuki setan," terangnya. "Ini ilmu spiritual, yang percaya monggo, yang nggak percaya ya nggak apa-apa."
"Tapi nyatanya dalam praktik apa yang dilakukan di Al Qadar, alhamdulillah Allah mengabulkan sebagian besarnya," imbuhnya. "Jadi penyembuhan itu harus kombinatif antara medis dan nonmedis."
(wk/elva)
