Petugas keamanan, Jamil, mengatakan jimat tersebut dibawa oleh peserta di kantong celana saat akan memasuki ruang ujian. Jimat pun segera dikembalikan usai peserta selesai ujian.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 14 Februari 2020 - 13:51 WIB
WowKeren - Meski sudah diingatkan berkali-kali, masih ada saja peserta seleksi Tes CPNS yang nekat membawa jimat saat memasuki ruang ujian. Para petugas pun siap memeriksa jika ada peserta yang tidak mematuhi aturan semacam itu.
Seperti yang terjadi pada salah seorang peserta tes CPNS di Depok, Jawa Barat. Saat akan mengikuti tes pada Jumat (14/2), ia kedapatan membawa jimat saat hendak masuk ke ruang ujian. Jimat tersebut berupa ikat pinggang yang dibalut kain merah dan ditemukan di kantong celana.
Petugas keamanan, Jamil, mengatakan bahwa jimat tersebut dibawa oleh peserta di kantong celana. "Ditemukan pada sesi pertama hari ini, satu peserta bawa isim (jimat) ditemukan di kantong celana pas saat masuk ke ruang tes. Waktu diperiksa pesertanya gelagapan karena takut gak bisa masuk," kata Jamil dilansir Suara, Jumat (14/2).
Dari keterangan peserta, diketahui bahwa jimat merah tersebut diberikan oleh kakeknya sebagai "pegangan" saat mengikuti tes CPNS. Jamil pun mengakui bahwa dirinya tidak berani membuka jimat tersebut. Jimat segera dikembalikan ke peserta ketika yang bersangkutan selesai ujian.
"Jimatnya sudah saya kasih lagi," tutur Jamil. "Jimat itu saya amankan dan gak berani buka, karena ngeri juga. Peserta tetap ikuti tesnya dan sudah pulang."
Jamil tidak menanyakan detail identitas peserta yang membawa jimat tersebut. "Gak nanya saya, cuma saya amankan dan kembalikan lagi ke pemilik. Itu juga saya gak berani keluarkan jimat, takut," katanya.
Sementara itu, Badan Kepegawaian Negara (BKN) akan memberikan sanksi tegas bagi peserta yang kedapatan menggunakan joki saat tes. Plt Kepala Biro Humas BKN Paryono mengatakan bahwa pihaknya akan memblokir nomor KTP atau Nomor Induk Kependudukan (NIK) peserta tersebut. Hal itu dilakukan untuk memberikan efek jera. Peserta yang diblokir NIK-nya tidak akan bisa mengikuti seleksi CPNS selanjutnya.
(wk/zodi)
