Hasil survei yang diadakan oleh sejumlah lembaga mengungkapkan jika banyak basis pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu yang tidak puas dengan kinerja Jokowi.
- Ruth Meliana
- Senin, 24 Februari 2020 - 10:42 WIB
WowKeren - Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin telah memasuki 100 hari kerja. Dalam 100 hari kinerja Jokowi, sejumlah lembaga survei mengungkapkan data-data hasil kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi.
Lembaga survei Parameter Politik Indonesia (PPI) dan Politika Research and Consulting (PRC) membeberkan jika sebanyak 33 persen masyarakat Indonesia merasa tidak puas terhadap kinerja Jokowi di periode kedua ini. Lebih menarik, survei tersebut disumbang dari enam wilayah yang menjadi basis pemilih dan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019 lalu.
"Ini temuan yang menarik (hasil survei tersebut)," kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta Pusat pada Minggu (23/2). "Masyarakat yang tak puas terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf berada di wilayah yang bukan basis pemilih Jokowi di Pilpres 2019."
Rinciannya, 6 wilayah yang mayoritas warganya tidak puas dengan kinerja Jokowi berasal dari Jawa Barat, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Bengkulu. "Sumbar, masyarakat tak puas dengan kinerja Jokowi itu 85 persen. Riau 63 persen tak puas, Kepri 60 persen tak puas, Jambi 88 persen tak puas, Jabar 48 persen," jelas Rio.
Seperti yang diketahui, pasangan Jokowi-Ma'ruf memang mengalami kekalahan dari pasangan Prabowo-Sandi di enam wilayah tersebut saat Pilpres 2019 silam. Terlepas dari enam wilayah tersebut, seluruh hasil survei rupanya tetap menunjukkan jika tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi dengan berada di tingkat 61,14 persen.
Kepuasan terhadap pemerintah Jokowi ternyata dipicu oleh sejumlah kebijakan yang dinilai bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat. Diantaranya adalah pembangunan infrastruktur sebesar 76,6 persen, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) 86,1 persen, penanggulangan bencana 64,1 persen, serta kartu unggulan seperti Kartu Prakerja 76,5 persen, Kartu Indonesia Pintar Kuliah 86,6 persen, dan Kartu Sembako murah 86,8 persen.
Hasil survei yang diadakan PPI tersebut melibatkan 2.197 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei ini didukung dengan metode multistage random sampling melalui wawancara tatap muka dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan tingkat kesalahan (margin of error) mencapai 2.13 persen.
(wk/lian)
