Indonesia Jadi Negara Maju, Wapres Ma'ruf Amin Justru Soroti Masalah Ini
Nasional

Perubahan status Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju rupanya mendapat sorotan dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Menurutnya, negara maju harus diukur dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

WowKeren - Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) memutuskan mencoret Indonesia dari daftar negara berkembang. Hal ini membuat Indonesia naik satu level menjadi negara maju.

Sayangnya, keputusan tersebut menimbulkan kritik dari sejumlah pihak. Ada pula yang turut mempertanyakan status Indonesia sebagai negara maju tersebut.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai bahwa perubahan status Indonesia menjadi negara maju ini menjadi ironi tersendiri di kala angka kemiskinan dan stunting dalam negeri masih tinggi. "Namanya dikenal sebagai negara maju, tetapi angka kemiskinan masih tinggi, dan stuntingnya masih tinggi," kata Ma'ruf di Bangka Belitung berdasarkan keterangan resmi dari Setwapres, Kamis (27/2).


Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan jika seharusnya negara maju harus diukur dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Indikator kesejahteraan sendiri diukur berdasarkan tingkat kemiskinan, stunting dan pengangguran masyarakat yang harus rendah. "Oleh karena itu, predikat tersebut harus menjadi motivasi sehingga Indonesia menjadi negara di posisi high income country," katanya.

Sekedar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia sampai September 2019 mencapai 24,79 juta orang. Angka ini menurun 0,88 juta orang dibandingkan dengan September 2018.

Meski angka tersebut telah turun, namun disparitas kemiskinan antar daerah dan kota di Indonesia masih tinggi. Presentase kemiskinan kota masih mencapai 6,56 persen sedangkan yang di desa mencapai 12,6 persen.

Sebelumnya, persoalan stunting juga pernah membuat Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dipermalukan oleh Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim. "Presiden Bank Dunia itu dokter. Dia (Jim Yong Kim) bilang 'your country is top rank of stunting'," kata Menkeu. "Itu baru dua tahun di Bank Dunia. Saya baru tahu Indonesia menghadapi persoalan itu. Saya dipermalukan terus oleh Bank Dunia. Managing Director Bank Dunia, specifically dia mempermalukan saya untuk itu."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait