Media internasional ikut memberitakan perihal 2 WNI di Depok yang dikonfirmasi positif Corona. Diantara banyak pemberitaan, rupanya Menkes Terawan justru menuai banyak kritikan.
- Elvariza Opita
- Senin, 02 Maret 2020 - 23:31 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan 2 WNI berdomisili di Depok, Jawa Barat positif terinfeksi virus Corona. Keduanya merupakan pasangan ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun.
Sejumlah media internasional pun ikut memberitakan soal ini. Namun tak hanya mengabarkan, ternyata media-media internasional ini juga ikut melempar kritikan untuk penanganan Corona di Indonesia.
Namun dari semua kritik yang dilemparkan, tampaknya sosok Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto lah yang paling banyak menuai komentar pedas. Salah satunya media The Guardian yang menyoroti komentar Terawan pasca seorang Guru Besar Harvard University sempat mengungkapkan kekhawatiran soal kasus Corona di Indonesia.
Kala itu sang guru besar menilai seharusnya Indonesia sudah terjangkit virus Corona mengingat lalu lintas penerbangan dari Wuhan, Tiongkok yang tetap aktif. Namun Terawan justru menyerang balik sang profesor dengan menyebutnya tengah menghina Indonesia.
Lain hal dengan media The Sydney Moning Herald yang fokus pada sikap "ngotot" Indonesia soal kasus Corona. Menurut media tersebut, Indonesia, sampai Senin (24/2) pekan lalu, masih bersikeras menyatakan negaranya nol infeksi Corona.
"Padahal negara-negara tetangga sudah terjangkit semua," demikian kutipan komentar dari The Sydney Morning Herald, Senin (2/3). "(Anggapan nol kasus tidak masuk akal) bila mempertimbangkan jumlah orang yang diperiksa dengan populasi di Indonesia."
Sebagai informasi, Indonesia hanya memeriksa sekitar 300 orang kendati populasi totalnya mencapai 270 juta warga. Angka ini jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan tes yang dilakukan di negara tetangga.
Tetapi The Sydney Morning Herald pun ikut melempar kritikan untuk Terawan. Bersama media The Age, kedua media itu mengutip pernyataan diplomat Amerika Serikat yang mencemaskan perihal sikap Terawan dalam menangani wabah Corona.
Apalagi Terawan secara konsisten menyatakan Indonesia "kebal" dari Corona karena kekuatan doa. Di samping itu, media internasional juga menyoroti soal minimnya reagen untuk mengidentifikasi sampel Corona di Indonesia.
(wk/elva)
