Kemenkes Pastikan Pasien Meninggal di Cianjur Negatif Corona
Nasional

Pasien suspect COVID-19 yang dirawat di RSDH Cianjur, Jawa Barat dinyatakan meninggal dunia. Namun Kemenkes memastikan pasien tersebut meninggal bukan karena terinfeksi virus Corona.

WowKeren - Presiden Joko Widodo mengonfirmasi perihal 2 WNI dari Depok, Jawa Barat yang positif terinfeksi virus Corona. Seolah itu belum cukup, seorang pasien di pun diisolasi di Rumah Sakit Dokter Hafiz (RSDH) Cianjur karena diduga terinfeksi virus mematikan asal Wuhan, Tiongkok itu.

Sayang nasib malang menimpa sang pasien suspect Corona. Pasien itu kini dilaporkan telah meninggal dunia ketika sedang dalam perawatan intensif.

Namun baru-baru ini Kementerian Kesehatan mengaku telah mengantongi hasil uji laboratorium terhadap pasien yang meninggal itu. Dilansir dari Kompas, ternyata sang pasien dinyatakan negatif mengidap COVID-19.

"Ya dari Cianjur, hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 (spesimen) yang negatif," terang Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kemenkes, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/2).


Oleh karena itu, Achmad menegaskan bahwa sang pasien bukan meninggal karena terinfeksi virus Corona. Namun untuk penyebab pastinya masih akan dikonfirmasi terlebih dahulu ke rumah sakit tempat sang pasien dirawat.

"Jadi meninggalnya bukan karena COVID-19," tegas Yurianto yang juga menjadi Juru Bicara Pemerintah untuk menangani wabah Corona ini. "Akan kami tanyakan ke rumah sakitnya."

Sementara itu, keberadaan pasien suspect Corona ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kang Emil, demikian biasa ia dipanggil, akhirnya menetapkan status siaga satu virus Corona di wilayah komandonya, mengingat WNI yang positif dan diduga mengidap COVID-19 kebanyakan dari Jabar.

"Iya, kita sekarang posisinya siaga satu di Jabar," ujar Emil di Sentul, Bogor. Oleh karenanya ia mengimbau agar masyarakat langsung berkonsultasi ke rumah sakit utama jika merasakan gejala penyakit pernapasan.

"Rumah sakit di 27 daerah itu rumah sakit utama. Saya imbau warga yang melihat atau yang mengalami gejala-gejala yang mirip, karena kan susah dibedakan, mana flu mana Corona, untuk segera ngecek," jelas mantan Wali Kota Bandung itu.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait