Ekonomi global berada dalam ketidakpastian usai wabah virus Corona tak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Banyak produk ekonomi dan investasi yang 'tumbang', kecuali emas.
- Elvariza Opita
- Jumat, 06 Maret 2020 - 16:42 WIB
WowKeren - Wabah virus Corona memang berdampak pada banyak hal. Tak melulu kesehatan, sektor-sektor kehidupan lain seperti ekonomi pun ikut terguncang akibat wabah virus mematikan ini.
Namun di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat hantaman wabah virus Corona, harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk., (Antam) justru kembali meroket. Tak main-main, logam mulia itu kini dihargai hingga Rp 837 ribu per gramnya pada Jumat (6/3).
Dilansir dari Detik Finance yang mengutip situs perdagangan Logam Mulia Antam, harga emas memang mengalami kenaikan sampai Rp 15 ribu bila dibandingkan kemarin. Kenaikan ini pun mengantarkan harga emas Antam ke level tertinggi setidaknya dalam sepuluh tahun terakhir.
Harga pembelian kembali atau buyback dari emas Antam hari ini pun tak kalah tinggi. Tercatat harga emas Antam naik Rp 16 ribu sehingga terkoreksi ke level Rp 760 ribu per gramnya.
Di tengah wabah Corona memang harga emas Antam menjadi menarik untuk dibicarakan. Sebab harga logam mulia itu mengalami kenaikan yang cukup signifikan, padahal biasanya stabil di "kepala 7" walau Indonesia diguncang sejumlah masalah internal.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim, pun memberikan jawaban soal harga emas Antam yang terbang tinggi ini. Menurut Ibrahim harga emas menguat lantaran terdampak wabah virus Corona.
Menurutnya banyak investor yang merasa proyeksi ekonomi global akan makin melemah terdorong sentimen virus yang sudah menginfeksi hampir 80 ribu orang itu. Alhasil mereka pun beralih ke aset minim risiko alias safe haven, termasuk emas.
Apabila wabah tak berakhir dalam kuartal I, yang akan "jatuh tempo" pada Maret 2020 mendatang, maka harga emas bisa menyentuh level USD 1.720 per troy ons. "Dan jika wabah meluas kembali di kuartal II, maka harga emas akan melonjak ke USD 1.900 per troy ons," ungkap Ibrahim, Minggu (23/2).
(wk/elva)
